AI Bisa Hilangkan Gaya Kreatif-mu? Waspadai Prompt Homogen!
Di tengah derasnya tren AI, tangan manusia masih menjadi simbol keaslian dan keberagaman gaya kreatif.--
Dan di situlah bahaya prompt homogen bersembunyi — membentuk budaya digital yang kehilangan spontanitas.
Prompt Homogen Dan Ilusi Orisinalitas
Ai generatif bergantung pada data dari tren global.
Ia belajar meniru pola populer yang paling sering digunakan pengguna.
Ketika semua orang mengetik prompt mirip — “cinematic lighting”, “wes anderson style”, atau “pastel aesthetic” — hasilnya pun seragam.
Fenomena ini menciptakan ilusi orisinalitas.
Kreator merasa inovatif, padahal meniru tren yang sedang viral.
Prompt homogen menekan ruang eksplorasi kreatif.
Alih-alih memicu imajinasi, ai membentuk zona nyaman visual.
Karya jadi aman, familiar, dan mudah diterima banyak orang.
Tapi semuanya terasa kehilangan nyawa pribadi.
Begitulah cara algoritma mengaburkan batas antara kreasi dan replikasi.
Jika gaya kreatif adalah dna manusia, prompt yang sama ibarat cetakan kloning.
Kreativitas pun mulai terdengar seragam.
Budaya Digital Dan Standarisasi Selera
Kita hidup di zaman yang dikuasai algoritma tren.
Ketika satu gaya visual viral, jutaan orang segera menirunya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: