Cara Menjaga Ekor Guppy Saddleback White Mosaic
Sabtu 22-01-2022,07:00 WIB
Radartasik.com, GUPPY merupakan jenis ikan mini. Ukurannya cuma 2—6 sentimeter. Berkat penampilannya yang molek, guppy menjadi sering dikonteskan. Begini cara merawat guppy agar layak bersaing di ajang adu kecantikan itu?
Salah satu jenis
ikan guppy yang biasa dilombakan adalah saddleback white mosaic. Keunggulan jenis itu terletak pada bagian ekor yang memiliki corak atau pola garis tebal seperti mozaik. Ia punya sirip punggung (dorsal) yang menyambung dengan ekor.
Pemilik Mukmin
Guppy di Jakarta Barat Ahmad Rifa'i menjelaskan menyiapkan
ikan kontes tidak mudah. Bahkan, harus dimulai sejak pemilihan bibit. Sebab, tidak semua
guppy saddleback white mosaic memiliki postur yang layak
kontes.
”Nggak gampang untuk mendapatkan corak yang benar-benar rapi. Bisa satu banding sepuluh,” ujarnya kepada Jawa Pos. Rapi yang dimaksud Rifa'i terkait dengan proporsional tubuh.
Untuk kelas mosaic juve misalnya, panjang tubuh
ikan ideal harus dua kali panjang ekor. Artinya, jika ekornya 2 sentimeter, tubuh idealnya 4 sentimeter. Sedangkan kelas mosaic mayor, panjang ekor dan tubuh harus sama atau 1:1.
Plus dorsal yang harus menyentuh sepertiga ekor. Selain itu, ekor wajib sempurna. ”Biasanya, kolektor mencari jenis mosaic yang corak ekornya benar-benar rapi dan tebal untuk diikutkan ke
kontes,” imbuhnya saat diwawancarai pada Kamis (13/1/2022).
Jika bibit potensial
kontes telah didapat, hal yang wajib diperhatikan adalah pemeliharaan. Rifa'i menyatakan bagian utama yang harus dijaga dari
guppy saddleback white mosaic adalah ekor.
Bisa dibilang, ekor tersebut mahkotanya. Jika ekor gerepes atau bahkan sobek, sudah dipastikan
ikan itu tidak akan menang
kontes.
Untuk itu, tips pertama yang wajib dilakukan yakni tidak memasukkan
ikan lebih dari dua ekor pada akuarium yang sama.
Tujuannya, memastikan adanya ruang ekspresi yang cukup dan tidak padat. ”Karena kalau populasi banyak,
ikan mudah berebut saat makan dan berpotensi membuat ekor mudah sobek,” tuturnya.
Hal lain yang juga wajib dikondisikan adalah kualitas air. Rifa'i menerangkan kualitas air yang tidak baik rentan mendatangkan penyakit.
Bagi
guppy kontes, penyakit yang harus dihindari adalah finrot yang menyerang ekor. Bila tidak diantisipasi, ekor
ikan akan gerepes dan rusak. ”Jika sudah terkena finrot, dipastikan
ikan tidak bisa diikutkan
kontes,” ungkapnya.
Untuk kualitas air, Rifa'i menyebutkan kolektor bisa menggunakan air sumur ataupun PDAM. Namun, sebelum digunakan, air diendapkan 1-3 hari.
Kemudian, guna memastikan kualitas terjaga, kita dapat menggunakan filtrasi dengan menempatkan karang jahe, arang, kapas sedimen, karbon aktif, dan sebagainya. Bergantung sumber air.
”Jika ingin lebih bagus, air endapan diaerasi,” terusnya. Aerasi merupakan penambahan udara/oksigen dalam air.
Selain finrot, ada penyakit lain yang menyerang
guppy. Di antaranya, jamur, gedeg-gedeg, sisik nanas, dan kutu jarum.
Agar lebih maksimal, Rifa'i menyarankan pemberian pakan hidup seperti artemia. Sebab, pakan tersebut relatif steril dan dapat membuat
ikan bergerak lebih aktif.
Bagaimana dengan harga? Sama halnya dengan barang dagangan apa pun. Berlaku prinsip ”ono rego, ono rupo” atau bergantung kondisi
ikan. Untuk kolektor berdompet ”sultan”, dia bisa membeli barang jadi.
Artinya, bisa mengoleksi
ikan yang sudah terbiasa
kontes. Untuk jenis itu,
ikan guppy saddleback white mosaic bisa dibanderol hingga Rp 2 jutaan.
”Apalagi ikannya sudah beberapa kali menang
kontes, harganya bisa berkali lipat,” tutur dia.
Namun, pemula dengan modal terbatas bisa memulai dengan membeli anakan yang potensial. Biasanya lahir dari indukan yang bagus dan standar ikut
kontes.
(jp/lan)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: