ESPN Belanda Sorot Persib Bandung Naik Kelas: Klub Indonesia yang Ubah Wajah Sepak Bola ASEAN

BACA JUGA: Pengamat Desak Pemkot Tasikmalaya Bentuk Tim Investigasi Jual Beli Jabatan, Minta Isu Tak Dibiarkan Mengendap

Langkah berani mendatangkan pemain diaspora Eropa seperti Thom Haye dan Eliano Reijnders jadi bukti keseriusan klub.

Keduanya bukan hanya memperkuat tim di lapangan, tapi juga membawa etos kerja khas sepak bola Eropa ke Indonesia.

Bobotoh, Mesin Ekonomi Persib

Tak bisa dipungkiri, dukungan Bobotoh dan Viking Persib Club menjadi bahan bakar utama kesuksesan Persib.

Stadion selalu penuh, merchandise resmi laris, dan kesadaran ekonomi suporter meningkat pesat.

Para fans kini ikut menjaga keberlanjutan klub dengan membeli produk resmi dan terlibat dalam ekosistem bisnis Persib.

Seorang pengamat sepak bola menyebut, saat fans berperan aktif dalam siklus ekonomi klub, maka industri sepak bola nasional mulai berjalan dengan sehat.

Capaian Persib kini menarik perhatian dunia. ESPN Belanda menyiarkan pertandingan mereka, sementara The Zone ikut menyoroti kiprah Persib di kompetisi Asia.

BACA JUGA: Tabel Angsuran KUR Mandiri 2025, Cek Syarat dan Cara Pengajuannya untuk UMKM

BACA JUGA: Pemilihan Ketua DKKT Kota Tasikmalaya Memanas

Bahkan, beredar kabar bahwa City Football Group, perusahaan yang menaungi Manchester City, mulai melirik potensi investasi di klub ini.

Alasannya jelas: Persib punya basis fans besar, potensi komersial yang tinggi, dan sistem manajemen yang mandiri tanpa bergantung pada dana pemerintah.

Dengan lebih dari 165 juta penggemar sepak bola di Indonesia, Persib kini jadi simbol gairah dan profesionalisme baru.

Model Baru Klub ASEAN

Persib menunjukkan bahwa klub Indonesia bisa mandiri tanpa sokongan kekuasaan.

Berbeda dengan Johor Darul Ta’zim (JDT) di Malaysia yang mendapat dukungan kerajaan, Persib tumbuh lewat investasi swasta dan loyalitas komunitas.

Sumber: