KUR BNI Rp 4,6 Triliun Diserap Lebih dari 20.000 Pelaku UMKM

KUR BNI Rp 4,6 Triliun Diserap Lebih dari 20.000 Pelaku UMKM

KUR BNI 2025 senilai Rp 4,6 triliun diserap lebih dari 20.000 pelaku UMKM di berbagai daerah di Indonesia.-Istimewa-

JAKARTA, RADARTASIK.COM – Hingga pertengahan tahun 2025, KUR BNI senilai Rp 4,6 triliun diserap lebih dari 20.000 pelaku UMKM di berbagai daerah di Indonesia.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyebutkan pencapaian ini mencerminkan komitmen kuat BNI.

Perusahaan terus berupaya menjangkau pelaku usaha dari berbagai lapisan. Segmen usaha mikro dan kecil yang menjadi fokus utamanya.

BNI tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam proses pembiayaan. Pendekatan inklusif menjadi salah satu strategi utama agar pelaku UMKM bisa mendapatkan akses permodalan yang layak.

BACA JUGA: Patroli Malam di Kota Tasikmalaya, Polisi Amankan Remaja Bawa Miras Campur Minuman Energi

Pada tahun ini pemerintah mempercayakan penyaluran KUR BNI mencapai Rp 17 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar 27% telah direalisasikan hingga pertengahan tahun.

Meski masih menyisakan target yang besar, BNI tetap optimistis bisa mencapainya sampai akhir 2025. Hal ini menjadi bukti nyata kehadiran BNI yang semakin dekat dengan sektor usaha rakyat.

Dia menyebut salah satu tantangan utama dalam penyaluran KUR BNI 2025. Yakni, menjangkau pelaku usaha yang belum pernah menggunakan layanan perbankan. Segmen ini dikenal dengan istilah new to bank.

Untuk mengatasi kendala ini, BNI mengandalkan jaringan Agen Laku Pandai yang tersebar di wilayah-wilayah terpencil.

BACA JUGA: Hari ini dalam Sejarah: dari Magna Carta, Gol Ikonik Paul Gascoigne, hingga Lahirnya IMI

Penyaluran KUR BNI tetap difokuskan pada sektor-sektor produktif. Di antaranya adalah perdagangan, jasa, pertanian, industri dan perikanan. Sektor-sektor tersebut dinilai memiliki dampak langsung terhadap perekonomian lokal.

Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah. Tujuannya adalah memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui dukungan nyata kepada pelaku usaha produktif.

Selain itu, BNI menerapkan strategi berbasis rantai pasok atau value chain. Diharapkan, strategi ini bisa meningkatkan efektivitas dan kesinambungan kredit.

Bank pelat merah ini juga aktif menyasar UMKM potensial yang memiliki prospek pertumbuhan tinggi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait