Optimis Pemkot Masih Sayang Guru

Optimis Pemkot Masih Sayang Guru


Terus Berjuang Agar Kembali Dapat Tunda

Dampak dari pengA­hapusan tunjangan daerah (tunda) terus berkepanjangan. Bahkan beberapa guru ASN dari forum guru bersertifikasi telah melakukan perbandingan ke beberapa daerah yang masih memberikan tunda bagi guru ASN bersertifikasi.

“Kota Cirebon, Sukabumi, dan Bandung masih ada perwal (peraturan wali kota)-nya untuk pemberian tunda. Tapi Kota Banjar sudah tidak bisa dengan alasan Permendagri. Jika tetap dengan alasan itu, maka daerah lain pun seharusnya tidak bisa,” kata Koordinator Forum Guru Sertifikasi Eko Herdiansyah, Minggu (13/3/2022).

Eko mengaku akan terus memperjuangkan hingga para guru ASN bersertifikasi kembali mendapatkan tunda sebesar Rp 1 juta setiap bulannya.

“Dalam waktu dekat ini juga kita mendorong supaya Banggar menggelar rapat dengan TAPD dan melibatkan Komisi III agar segera membahas rekomendasi Komisi III yang meminta pemkot mengembalikan lagi tunda para guru ASN bersertifikasi,” kata Eko.

Herni, salah seorang guru ASN bersertifikasi optimis Pemkot Banjar dalam hal ini wali kota masih sayang dengan para guru dan mengembalikan lagi tunjangan daerah yang saat ini sudah ditiadakan. “Karena jelas ini bukan berbenturan dengan aturan pusat, tapi kebijakan daerah,” kata dia.

Titin, guru ASN bersertifikasi lainnya mengatakan akan terus menuntut apa yang selama ini ia dapatkan.

“Saya sebagai salah seorang guru bersertifikasi di Kota Banjar siap turun ke jalan untuk memperjuangkan TPP guru yang saat ini dihilangkan karena dirasa ada ketidakadilan bagi kami sebagai guru yang sama-sama merupakan pegawai Pemerintah Kota Banjar,” katanya.

“Jika memang pemerintah kota defisit kami bisa memaklumi tidak ada TPP, tapi pada kenyataannya mengapa hanya kami guru bersertifikasi yang menjadi korban dengan dihilangkan nya TPP? Sedangkan pegawai lain yang sama-sama merupakan pegawai Pemerintah Kota Banjar tidak dikurangi sedikit pun TPP-nya apalagi sampai TPP-nya hilang. Katanya pemkot defisit anggaran, tetapi kenapa kami yang menjadi korbannya?” katanya.

Ketua PGRI Kota Banjar Dadang Darulqutni juga mendesak agar Banggar DPRD dan TAPD segera membahas rekomendasi dari Komisi III. Ia berharap tunda guru dikembalikan dan dibayar penuh sejak Januari pada APBD perubahan tahun ini.

“Karena untuk saat ini TPP di Kota Banjar sudah ditetapkan dan tunda guru sudah dihilangkan. Nah kami berharap agar di perubahan nanti tunda guru ada lagi dan pembayaran pada Januari dirapelkan,” kata Dadang. (cep)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: