RADARTASIK.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2021 kembali mengalami surplus sebesar USD 2,36 miliar. Jika dilihat dari tren, Mei ini yang tertinggi selama 2021.
Kepala BPS Suhariyanto merinci surplus pada neraca dagang ditopang dari ekspor yang sebesar USD16,60 miliar. Sedangkan, nilai impor mengalami kenaikan USD14,23 miliar.
Sementara secara tahunan, ekspor mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 58,76 persen. ”Hal ini ditopang oleh kenaikan ekspor migas sebesar 66,99 persen dan non migas sebesar 58,3 persen,” ujarnya.
Sedangkan dari sisi impor, Indonesia melakukan impor sebesar USD 14,23 miliar per Mei 2021, turun 12,16 persen dibandingkan bulan April 2021.
”Hal itu terjadi karena adanya penurunan impor non migas 14,16 persen, kendati impor migas masih naik 1,9 persen,” terannya.
Sementara secara tahunan, impor tumbuh siignifikan sebesar 66,68 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan impor migas hingga 213,6 persen dan impor non migas 56,4 persen.
Suhariyanto menambahkan, usaha surplus dari Januari hingga Mei ini cukup bagus. Ini didorong oleh ekspor dari pertanian dan pertambangan serta impor naik dari barang dan modal.