Data Stunting di Kabupaten Tasik Banyak Tak Valid

Rabu 09-06-2021,13:00 WIB
Reporter : syindi

RADARTASIK.COM, SARIWANGI - Pemerintah Desa Sukamulih Kecamatan Sariwangi masuk lima besar persoalan stunting tertinggi dan berada di peringkat kedua dari 15 kecamatan se-Kabupaten Tasikmalaya.

“Kami berinisiatif untuk langsung turun memeriksa dan melihat keadaan balita yang dinyatakan stunting. Ternyata tidak sesuai dengan data yang ada di Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk (DKPP),” ujar Kepala Desa Sukamulih R Tono Cahya Purnama kepada Radar, Selasa (8/6/2021).

Maka dari itu, kata dia, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan mengadakan sosialisasi stunting setelah beredarnya data di Desa Sukamulih. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bahwa di desa ini, data stunting yang ada tidak sebanyak seperti yang beredar.

Kata dia, setelah turun ke lapangan, ternyata hanya belasan anak. Itu juga belum pasti, apakah memang stunting atau pun tidaknya. Sedangkan data yang beredar dari Dinas Kesehatan mencapai puluhan, tepatnya 47 anak yang dinyatakan stunting. “Jumlah tersebut sangat tidak sesuai dengan yang ada di lapangan. Kami sudah mengecek dengan pihak terkait,” ujarnya.

”Jadi intinya, data yang diterima Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk itu, hasil data dari UPTD Puskesmas atau pihak terkait. Itu tidak sinkron dengan data yang ada di Desa kami,” ucapnya, menambahkan.

Sebagai upaya, kata dia, pemerintah desa sendiri menyediakan bantuan susu untuk anak yang terindikasi stunting . Danannya dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

Jumlah yang disediakan sesuai dengan yang dikategorikan stunting dari Dinas Kesehatan. Kemudian pemerintah daerah pun ada bantuan dan memang ada periodesasi untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) atau pun vitamin bagi balita kurus.

“Kami sangat menyayangkan dengan adanya pemberitaan yang berdasarkan data yang benar-benar tidak realistis, karena bukan hanya reputasi desa yang dirugikan, melainkan kabupaten pun terkena imbas,” kata dia.

Kemudian, lanjut dia, ketika beredarnya data jumlah stunting di Desa Sukamulih banyak, namun sampai saat ini dari Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk belum ada yang terjun melihat keadaan di desa.

“Puskesmas sendiri memang belum maksimal untuk secara langsung melihat atau menangani kasus stunting di desa. Kami akan berkomunikasi dengan pihak terkait, masalah stunting termasuk dari tenaga ahli kabupaten agar lebih gencar lagi menangani stunting,” kata dia menambahkan. (obi)
Tags :
Kategori :

Terkait