KPI STAINU Tingkatkan Pemahaman Jurnalistik di Graha Pena

Selasa 08-06-2021,09:00 WIB
Reporter : syindi

RADARTASIK.COM, TASIK - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam STAINU Kota Tasikmalaya mengunjungi Graha Pena Radar Tasikmalaya, Senin (7/6/2021). Tujuannya meningkatkan pemahaman tentang jurnalistik dan sinematografi dakwah di lingkungan industri media massa.

Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Pemimpin Redaksi Radar Tasikmalaya M Ruslan Hakim, Pemimpin Redaksi Radar Tasikamalaya TV Hilmi Pramudya dan Dewan Redaksi Radar Tasikmalaya TV Tiko Heryanto.

Kepala Prodi KPI STAINU Tasikmalaya Salman Alfarisi MPdI bersama Dosen Jurnalistik KPI STAINU Tasikmalaya Jani Noor mengatakan, mahasiswa KPI STAINU Tasikmalaya datang ke Radar Tasikmalaya untuk mematangkan secara teori jurnalistik dan sinematografi dakwah yang sudah didapatkan pada bangku kuliah.

”Dengan begitu, mereka paham profesi jurnalis dan cara kerja industri media massa baik di koran ataupun televisi,” katanya kepada Radar, Senin (7/6/2021).

Dengan memahami cara kerja jurnalistik di dunia industri media massa, ke depannya mahasiswa semester 2 dan 4 bisa bercita-cita jurnalis yang andal.

“Wawasan jurnalistik ini untuk bekal masa depan mereka. Jangan sampai mahasiswa selesai mata kuliah tidak mengetahui alat-alat digunakan surat kabar dan film pada industri media massa,” ujarnya.

Dewan Redaksi Radar Tasikmalaya TV Tiko Heryanto menjelaskan, jika bicara media massa maka harus menjalankan kode etik jurnalistik.

“Jurnalis harus kredibel dan bertanggung jawab akan pekerjaannya,” katanya.

Artinya cara bekerja jurnalis itu secara redaksional atau lewat pemberitaan dan non redaksional atau pengabdian kepada masyarakat yang berdampak positif.

“Insan pers berat tantangannya, selain memberitakan juga harus memiliki peran non redaksional yang harus berdampak pada tatanan masyarakat yang lebih baik,” ujarnya.

Misalnya, Radar Tasikmalaya sedang memberitakan pedagang kaki lima di Jalan Cihideung harus ada solusi terbaik, sehingga tata ruang bisa rapi dan bersih kembali.

“Pers harus memberikan pemahaman kepada pedagang bahwa kota butuh ditata bersih dan rapi. Lalu, jurnalis juga harus bisa mengajak seluruh stakeholder untuk memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut sehingga tercipta Kota Tasikmalaya yang maju,” katanya. (riz)
Tags :
Kategori :

Terkait