Tempat Wisata di Kota Tasik Mulai Dibuka, Wajib Ada Satgas

Sabtu 05-06-2021,21:30 WIB
Reporter : syindi

RADARTASIK.COM, TAWANG — Dibukanya kembali tempat wisata, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya akan memantau tempat keramaian secara serius. Terutama, efektivitas satgas internal masing-masing tempat wisata mau pun keramaian dalam memastikan protokol kesehatan.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, H Ivan Dicksan menegaskan beberapa waktu lalu, Plt Wali Kota Tasikmalaya sudah mengizinkan kembali tempat pariwisata beroperasi.

Ia menitik beratkan supaya peluang itu dimanfaatkan dengan baik, mengingat Kota Resik masih berstatus zona orange.

“Mohon peluang ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, saling ingatkan, prokes terapkan supaya semua kegiatan bisa berlangsung dengan lancar. Kita akan pantau titik-titik keramaian lewat satgas kewilayahan masing-masing untuk memastikan itu,” kata Ivan, usai menghadiri rapat koordinasi rencana kunjungan RI 2 di Makodim 0612 Tasikmalaya, Jumat (4/6/2021).

Dia menjelaskan meski sudah kembali beroperasi, tempat wisata dibatasi ketentuan untuk menerima pengunjung sebanyak 50 persen saja, dari daya tampung wahana yang dikelolanya. Itu pun, diawasi baik melalui satgas kewilayahan, patroli, termasuk satgas di internal tempat keramaian masing-masing.

“Kami tekankan pengelola tempat wisata, membuat satgas tersendiri di internalnya. Jadi memperingati para konsumen yang datang, sebab nanti itu akan dicek juga oleh satgas kami,” ujarnya.

Menurut Ivan, saat ini aktivitas masyarakat terlihat kembali bergeliat, namun diharapkan semua tidak larut. Meski kondisi fluktuasi kasus aktif di Kota Resik terbilang wajar dengan kenaikan kasus per harinya tidak signifikan, bukan berarti semua sudah aman.

“Sekarang memang kenaikannya itu dari 250 misalnya, ke angka 300-an, kemarin penambahan dari 290 sekarang 300-an lebih, tidak signifikan dan bisa dikatakan wajar,” tuturnya.

Bahkan, lanjut dia, tingkat hunian rumah sakit dalam merawat pasien positif Covid-19 pun, hanya dibatasi 40 persenan saja. Tetapi, lanjut Ivan, bukan berarti risiko penyebaran sudah berkurang.

“Ketika kita lalai dan abai, siapa yang menjamin. Makanya, di samping tim medis terus menangani, sebagian juga masif vaksinasi, masyarakat mohon tidak abai prokes,” tegas dia. (igi)
Tags :
Kategori :

Terkait