RADARTASIK.COM, TASIK - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya melalui program sosialnya memberikan bantuan kepada Kelompok Batik Sukapura Gandok Jaya Mukti yang berada di Kampung Ciseupan Desa Janggala Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya, Senin (31/5/2021).
Pemberian bantuan program sosial tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Anggota Komisi XI DPR RI dari Partai Demokrat Hj Siti Mufattahah, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat Herawanto, Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya Darjana, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya diwakili oleh Sekda Mohamad Zen.
“Saya ingin sekali perekonomian di wilayah ini mendapat perhatian khsusus, karena memang potensinya sangat luar biasa. Setiap berkeliling ke Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya dengan berbagai macam varian kearifan lokal dan kelebihan masing wilayahnya khususnya di Sukaraja ini ada batik,” ujarnya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya Darjana menyampaikan, sejak 2 Oktober 2009, batik Indonesia telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Di lihat dari kontribusinya terhadap perekonomian, industri batik Indonesia telah berperan besar dalam mendorong perekonomian nasional.
“Hal ini terlihat dari kontribusinya melalui capaian nilai ekspor dan serapan tenaga kerja yang cukup besar. Industri batik yang didominasi oleh industri kecil dan menengah (IKM) ini tersebar di lebih dari 100 sentra di Indonesia, dengan jumlah sebanyak 47 ribu unit usaha dan telah menyerap tenaga kerja lebih dari 200 ribu orang,” kata dia.
Mempertimbangkan besarnya peranan industri batik terhadap perekonomian ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya memandang perlu untuk berperan aktif mendukung keberlangsungan dan pengembangan usaha industri batik, khususnya yang berada di wilayah Priangan Timur. Seperti Batik Sukapura yang merupakan batik khas Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam upaya pengembangan UMKM, termasuk di dalamnya industri batik ini, dilakukan program on boarding UMKM yang dilakukan secara terintegrasi atau end-to-end. Pada program ini, pola pembinaan kepada UMKM dari hulu ke hilir disesuaikan dengan karakteristik dan tahapan usaha pada aspek kelembagaan dan SDM, keuangan, produksi serta pemasaran.
Kata Darjana, pengembangan Batik Sukapura ini tentunya perlu didukung dengan penyediaan sarana dan prasarana produksi yang memadai, oleh karena itu Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia tahun 2019 telah memberikan bantuan berupa peralatan produksi seperti canting, kompor, wajan dan lain-lain.
Selanjutnya, pada tahun 2021 ini, Bank Indonesia memberikan bantuan rumah produksi Batik Sukapura sebagai upaya untuk mendukung pengembangan usaha Batik Sukapura sebagai salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya dan Jawa Barat.
“Di bidang pemasaran, kami telah mengikutsertakan Batik Sukapura dalam berbagai pameran berskala nasional seperti Karya Kreatif Indonesia (KKI), Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) serta Pagelaran Kreasi Priangan Timur (PKPT),” ujar dia.
Hal ini tentunya merupakan sebuah prestasi luar biasa yang harus terus ditingkatkan oleh seluruh pengrajin Batik Sukapura melalui proses kreativitas dan inovasi, sehingga Batik Sukapura tidak hanya menjadi juara di dalam negeri, melainkan juga akan mampu menembus pasar Internasional.
Kategori :