Video Cabul Siswa Siswi SMP di Tanjung Jaya, Ajak Open BO

Jumat 28-05-2021,11:45 WIB
Reporter : syindi

RADARTASIK.COM, SINGAPARNA — Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya kembali dihebohkan dengan video mesum yang dilakukan pasangan remaja. Video perempuan dan pria tanpa busana itu pun menyebar cepat melalui media sosial.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan laporan dari pegiat pendidikan atas beredarnya video asusila atau pasangan bugil yang diperankan oleh anak usia di bawah umur di Kecamatan Tanjungjaya.

Video yang diduga diperankan oleh siswa dan siswi yang masih SMP tersebut beredar melalui media sosial WhatsApp. Dalam video yang berdurasi enam detik ini, terlihat pasangan remaja sedang tertidur tanpa busana.

Kemudian, pria dalam video itu merekam sendiri aksinya melalui kamera ponselnya sedang bersandar di badan perempuan yang tidak menggunakan pakaian. Alhasil, payudara perempuan itu pun terekem.

Dalam video tersebut, pasangan ini terlihat santai seolah rekaman itu dibuat dengan sadar atau disengaja. Bahkan, perempuannya mengucapkan kata-kata sambil memegang payudaranya “Mau Sini Open BO 200”. Belakangan ini memang cukup ramai dengan istilah open BO setelah munculnya prostitusi online. Banyak yang mengartikan open BO adalah istilah memesan jasa prostitusi melalui media online.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto SIP mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan atas viralnya video asusila yang sudah beredar di masyarakat. “Yang melaporkan adalah guru atau penggiat pendidikan datang langsung ke kantor KPAID, karena khawatir dengan dampak yang ditimbulkan dari menyebarnya video asusila lewat WhatsApp tersebut,” ujar Ato kepada Radar, Kamis (27/5/2021).

Menurut Ato, dari laporan tersebut, diketahui video yang diperankan oleh anak perempuan dan laki-laki masih di bawah umur, mereka masih SMP. “Maka kita akan tindaklanjuti laporan masyarakat tersebut,” paparnya.

Dia menambahkan, isi konten video asusila tersebut menunjukkan aksi telanjang yang diperankan anak perempuan dan laki-laki masih di bawah umur. Diduga seperti sedang atau usai berhubungan badan.

Ketua Divisi Pendidikan KPAID Kabupaten Tasikmalaya Euis Khumairoh menambahkan, karena sangat mengkhawatirkan bagi perkembangan anak, kasus video asusila ini akan diinvestigasi lebih jauh. “Untuk mengungkap motif dan lain sebagainya, apakah ada aktor lain dalam pembuatan video asusila tersebut. Termasuk kita ini pendampingan psikis terhadap terduga pelaku dalam video tersebut,” jelasnya.

Selain itu, tambah dia, KPAID juga akan komunikasi dan koordinasi dengan keluarga pemeran video asusila tersebut agar ada efek jera dan diberikan bimbingan. (dik)
Tags :
Kategori :

Terkait