PURWOKERTO — Setidaknya 22 persen dari warga Kabupaten Banyumas Jawa Tengah menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan terhadap tekanan darah 300 ribu warga yang menjadi target sasaran di daerah tersebut yang dilakukan di 358 titik se-Banyumas.
Pemeriksaan terkait tekanan darah warga tersebut dilakukan Dinas Kesehatan bekerjasama dengan kader kesehatan di desa/kelurahan dengan melibatkan mahasiswa dan dosen dari perguruan tinggi kesehatan di Banyumas.
“Hasilnya 22 persen dari target sasaran diketahui tekanan darahnya tinggi. Di atas 140 mmHg,” ujar Kasi Penyakit Tidak Menular (PTM) & Keswa Dinkes Banyumas, Jasun S.Kep MM seperti dikutip dari Radar Banyumas.
Jasun mengungkapkan inisiasi pemeriksaan tekanan darah di seluruh desa dan kelurahan se-Banyumas itu dilakukan guna menemukan orang-orang yang menderita hipertensi namun tidak pernah memeriksakan diri karena masih merasa sehat. Nah, dari pemeriksaan tersebut diketahui dari 10 orang penderita hipertensi hanya 3 orang yang ketahuan.
“Dari 3 orang yang ketahuan hanya 1 orang yang rutin berobat,” katanya.
Lebih lanjut Jasun menjelaskan masyarakat perlu menyadari bahwa salah satu faktor resiko yang paling dominan dalam memicu penyakit jantung, stroke, gagal ginjal adalah hipertensi.
“Tetapi semua tetap bisa dicegah dengan mengendalikan faktor resiko yaitu hipertensi itu sendiri,” pungkas Jasun. (rmas/yda)