BADAN Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Garut sudah memetakan wilayah rawan konflik saat pelaksanaan Pilkades pada 8 Juni 2021 mendatang.
“Pemetaan sudah dilakukan oleh komunitas intelijen untuk menentukan wilayah mana yang rawan,” ujar Kepala Bakesbangpol Garut Wahyudijaya kepada Rakyat Garut, Kamis (20/5/2021). Wahyu menerangkan, pemetaan itu berdasarkan rekomendasi pada Pilkades tahun lalu.
Dari hasil pemetaan, pihaknya belum bisa menentukan wilayah mana saja yang paling rawan konflik saat Pilkades. Tetapi pihaknya memastikan seluruh wilayah rawan terhadap gangguan keamanan saat Pilkades. “Memang ada beberapa wilayah yang rawan, tetapi kita antisipasi semuanya,” ujarnya.
Wahyu menerangkan konflik di masyarakat dalam pelaksanaan Pilkades memang sudah terjadi dari mulai tahapan saat ini. Tetapi kondisi ini masih bisa ditolelir. “Riak-riak di masyarakat memang sudah ada, tetapi masih wajar dan bisa diatasi,” terangnya.
Sementara itu, Kapolres Garut AKBP Ady Benny Cahyono mengatakan dalam mengamankan pelaksanaan Pilkades pihaknya menyiagakan anggotanya dengan dibantu anggota Brimob dan Dalmas Polda Jabar di beberapa wilayah yang rawan gangguan keamanan.
“Seperti saat ini kita menyiagakan anggota di tiga kecamatan yakni Cikajang, Sukaresmi dan Sucinaraja, karena tiga wilayah ini muncul gejolak,” ujarnya.
Menurut dia, kerawan gangguan keamanan di tiga kecamatan sudah terjadi beberapa hari sebelumnya ketika proses penetapan calon kepala desa. Meski ada gejolak, kata dia, dirinya memastikan situasinya masih aman dan kondusif. “Kita sekarang siagakan anggota di lokasi-lokasi strategis untuk menjaga keamanan pelaksanaan Pilkades,” paparnya. (yna)