PANGANDARAN — Objek wisata di Kabupaten Pangandaran kembali dibuka setelah sempat ditutup pada Minggu (16/5/2021). Namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran akan menyesuaikan kapasitas jumlah pengunjung yang datang ke objek wisata. Caranya: membatasi penjualan tiket.
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata mengatakan pembatasan dilakukan setelah melihat apa yang terjadi di wisata Batukaras. Dimana saat itu jumlah pengunjung padat, ditambah Pantai Batukaras yang kecil. “Jadi terlihat begitu banyak wisatawan,” ucapnya kepada wartawan Selasa (18/5/2021).
Kata dia, wisatawan yang berkunjung saat itu berasal dari luar Pangandaran dan wisatawan lokal. “Nah pembatasan tiket ini akan dilakukan di setiap objek wisata, tidak hanya Batukaras,” ujarnya.
Sementara itu, dia mengatakan pakta intergritas dengan pelaku wisata, termasuk hotel dan restoran agar mereka mengawasi protokol kesehatan sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19.
“Jika perjanjian yang telah disepakati dilanggar, risikonya bisa ditutup kembali objek wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran,” ucapnya.
Jeje menjelaskan status zona kuning peta zonasi Covid-19 Kabupaten Pangandaran harus jadi kebanggaan bersama karena pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan diperbolehkannya objek wisata dibuka.
“Kalau daerah zona merah dan orange objek wisatanya tidak boleh dibuka, beruntung Kabupaten Pangandaran angka kasus Covid-19 mengalami penurunan,” tuturnya.
Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana mengatakan dibukanya kembali objek wisata merupakan kegembiraan bagi semuanya.
“Maka menjalankan protokol kesehatan serta mengawasi pengunjung dan pelaku usaha wisata adalah tanggungjawab semuanya,” terangnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Achmad Marzuki mengatakan sudah melakukan rapid test antigen pada pelaku wisata sebagai antisipasi terjadinya penularan Covid-19. “Terutama di Pantai Batukaras secara random kami lakukan rapid test dan hasilnya negatif,” terangnya.
Kemudian, kata dia, rapid test akan dilakukan usai membeludaknya pengunjung. Karena dikhawatirkan muncul klaster wisata. “Dalam menghadapi libur lebaran, pemerintah Kabupaten Pangandaran menyediakan 30 ribu rapid antigen dan itu gratis,” jelasnya. (den)