BANDUNG — Pelatih Barito Putera Djadjang Nurdjaman tidak bisa pulang ke kampung halamannya di Majalengka pada momen Idul Fitri 1442 H. Ia mematuhi larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah.
”Tidak (ke Majalengka, Red), kita patuhi aturan pemerintah, walau keinginan ada tapi kita tahan dan tidak ada rencana ke Majalengka,” ungkap dia pada laman Liga Indonesia Baru, Senin (17/05/2021).
Dia juga tidak bisa jalan-jalan setelah silaturahmi ke keluarga di Bandung. ”Biasanya ke tempat wisata tapi kita tahan dulu saja ya,” papar pria yang akrab disapa Djanur ini.
Kendati tidak bisa pulang ke tanah kelahiran, dia merasa bersyukur masih diberi kesehatan dan dapat berkumpul dengan keluarga di Bandung saat lebaran tahun ini.
Walau masih dibayangi ancaman Covid-19, dia mengambil hikmah dalam situasi yang tak normal saat ini.
”Kita tahu masih pandemi. Dua tahun ini kita ambil hikmahnya saja. Kita lebih jaga kesehatan dengan tidak melakukan mudik dan segala macam dan tetap istikamah,” kata Djanur.
Bagi Djadjang, kebahagiaan di hari Idul Fitri setelah berpuasa selama sebulan lamanya adalah bisa berkumpul dengan istri, anak-anak, dan cucu-cucunya.
Meluangkan banyak waktu untuk keluarga sebelum sibuk kembali menatap Kompetisi Liga 1.
”Keluarga inti masih bisa karena kebetulan anak cucu saya ada di Bandung kecuali yang satu di luar negeri. Tapi sebagian besar masih bisa berkumpul di Bandung,” tambahnya. (lan)