JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq mengkritik Presiden Joko Widodo yang mempromosikan Bipang Ambawang Kalimantan, dalam konteks Lebaran.
Kiai Maman protes, sebab Bipang alias Babi Panggang Ambawang tidak tepat dijadikan makanan saat Idulfitri.
"Fitri itu kembali suci. Bipang itu babi. Masa Idulfitri pesan online Goreng Babi," protes Kiai Maman.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka itu mengaku terkejut, betapak tidak, Presiden Jokowi mempromosikan makanan yang haram dikonsumsi umat Islam dalam konteks ucapan Lebaran dan larangan mudik.
"Saya sangat menyayangkan statemen Jokowi yang menyebut Bipang Ambawang sebagai salah satu kuliner yang perlu dipesan lewat online saat Lebaran bagi yang saat ini tidak boleh mudik," ujar mantan direktur TKN Jokowi Amin itu.
Bipang merupakan makanan berbahan babi yang terkenal lezat. Tetapi Kiai Maman mengingatkan, apa pun jenis kuliner yang berbahan bahkan ada unsur babi-ya, haram dikonsumsi umat Islam.
Oleh karena itu Kiai Maman meminta Presiden Jokowi mengevaluasi tim komunikasinya.
Sebab, hal sensitif seperti itu jangan sampai merusak reputasi Kepala Negara. "Pembuat brief dan teks dalam pidato Presiden adalah pihak yang paling bertanggung jawab," pungkas Kiai Maman.
Bipang Ambawang menjadi sorotan setelah Presiden Jokowi mempromosikan kuliner asal Pulau Kalimantan itu melalui sebuah video yang disiarkan di salah satu stasiun TV swasta. (jpnn)