KARANGPAWITAN — Polres Garut akan menyiagakan petugas di beberapa jalur alternatif penghubung antar Kabupaten Garut dengan kabupaten lainnya. Hal itu dilakukan untuk menyekat para pemudik yang melintasi wilayah tersebut.
“Kita mulai siagakan anggota mulai tanggal 6 Mei di beberapa jalur alternatif selama Operasi Ketupat Lodaya 2021,” ujar Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyono kepada wartawan usai gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya di Mapolres Garut, Rabu (5/5/2021).
“Sudah ada kebijakan dari pemerintah pusat bahwa Idul Fitri tahun ini dilakukan upaya-upaya penyekatan, mengantisipasi terjadinya lonjakan penyebaran Covid-19,” katanya.
Ia mengatakan ada 12 titik penyekatan arus kendaraan pemudik termasuk di jalur alternatif perbatasan kabupaten, yakni wilayah selatan Garut yang berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya, Cianjur dan Bandung.
Selain itu, di Kamojang, Kecamatan Samarang dan Cijapati, Kecamatan Kadungora, kemudian di jalur utama Kadungora, Limbangan, Malangbong dan Cilawu.
“Seluruh aktivitas kendaraan yang masuk wilayah Garut yang bukan petugas, tidak ada surat keterangan sakit atau meninggal dunia keluarganya itu diputarbalikkan. Angkutan barang diperbolehkan, angkutan umum tidak boleh,” katanya.
“Khusus di Garut 12 titik penyekatan, empat titik penyekatan menghubungkan kabupaten lain sisanya di dalam kota,” katanya.
Ia mengatakan operasi mencegah datangnya arus kendaraan pemudik sudah mulai diberlakukan sejak 22 April sampai 5 Mei 2021 dengan sasaran pemeriksaan identitas pengemudi dan penumpangnya, kemudian surat-surat kendaraan dan keterangan negatif Covid-19. Namun khusus Operasi Ketupat yang dimulai 6 sampai 17 Mei 2021, yaitu pengamanan larangan kendaraan atau masyarakat dari luar kota masuk ke Garut, kecuali kendaraan logistik dan petugas lapangan yang dilengkapi surat izin perjalanan.
Polres Garut dalam operasi penyekatan maupun pengamanan Idul Fitri menerjunkan 905 personel gabungan dengan TNI dan petugas dari sejumlah instansi pemerintah daerah. (yna)