CIHIDEUNG — Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dilibatkan dalam upaya penyekatan wilayah perbatasan terkait pemberlakuan larangan mudik. Petugas akan dibekali rapid antigen untuk digunakan dalam kondisi darurat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat menjelaskan dalam rencana awal, dia menempatkan dua tenaga kesehatan di masing-masing pos. Tujuannya, untuk memberikan pertolongan medis bagi pengendara yang memerlukannya. “Setiap masa mudik kan biasa kita ikut turun juga,” ungkapnya kepada Radar, Senin (3/5/2021).
Dia menegaskan dalam pemeriksaan itu tidak ada pungutan biaya apapun. Bukan hanya di wilayah penyekatan, juga dalam tracing kepada warga. “Tidak ada biaya apapun,” terangnya.
Di sisi lain, saat ini Kota Tasikmalaya ditetapkan sebagai zona merah.
Sehingga penanganan pasien Covid-19 harus lebih intensif, berikut dengan upaya tracingnya. “Sementara tenaga kesehatan di kita jumlahnya terbatas,” katanya.
Maka dari itu, pihaknya berencana akan menarik ulur tenaga kesehatan di pos penyekatan. Menyesuaikan dengan perkembangan situasi dan kebutuhan. “Kita lihat mana yang jadi prioritas, nakes di pos penyekatan bisa saja kita tarik dulu ke Puskesmas yang membutuhkan,” tuturnya.
Hal ini guna penanganan Covid-19 yang lebih efektif khususnya di Kota Tasikmalaya. Karena menjelang Lebaran ini potensi penularan Covid-19 dinilai cukup tinggi. ”Bisa di lihat di lapangan bagaimana kerumunan orang-orang ngabuburit dan belanja menjelang Lebaran,” katanya.