Kualitas Pendidikan di Kota Banjar Merosot

Selasa 04-05-2021,14:30 WIB
Reporter : syindi

BANJAR — Ketua Forum Pemuda Peduli Pendidikan Kota Banjar Diky Agustaf menilai kualitas pendidikan di Kota Banjar mengalami penurunan saat pandemi Covid-19. Salah satu indikator yang nampak, kata dia, adalah kurangnya keberhasilan siswa dalam mengaplikasikan hasil pembelajaran dalam kehidupan.

“Berbicara masalah dunia pendidikan pada masa pandemi ini, salah satu indikator keberhasilannya diukur dari keberhasilan siswa dapat mengaplikasikan hasil pembelajarannya dalam kehidupan, dirasa mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini lantaran pemegang kebijakan belum bisa membuat suatu formula yang pas dalam pembelajaran daring,” kata Diky, Senin (3/5/2021).

Diky melihat ketika pembelajaran daring seolah tidak ada ketegasan dari pendidik dalam pembelajaran daring. Misal, kata dia, video anak yang ditutup ketika daring, sehingga tidak terlihat apakah anak itu mengikuti pembelajaran atau tidak.

“Hal seperti ini berdampak kepada masa depan bangsa, dimana pengkaderan generasi penerus dirasa terhambat. Solusinya menurut saya pelajaran tatap muka (PTM) bisa kembali dilaksanakan tapi dengan prokes yang ketat,” kata dia.

Prokes ketat itu, lanjutnya, harus memiliki standarisasi. “Kalau hanya masker, jaga jarak, handsanitizer, disinfektan kan sudah coba dilaksanakan, tapi saya kira masih kecolongan. Alangkah baiknya prokes ketat itu juga diwajibkan untuk melaksanakan swab antigen,” ujarnya.

“Kalau seperti ini bisa dilaksanakan insya Allah orang tua siswa juga akan merasa tenang ketika anaknya melaksanakan PTM kembali,” tambah Diky. (cep)
Tags :
Kategori :

Terkait