KOTA TASIK - Simpay Galih Napatan (SGN) 90 menyetarakan diri dengan para mantan narapidana di Kota Tasikmalaya. SGN yang merupakan komunitas alumni SMPN 4 angkatan 90 ini, menganggap bahwa para mantan narapidana adalah bagian dari kelompok masyarakat yang juga harus hidup berdampingan.
Diwakili beberapa anggota SGN, mereka duduk satu tikar dengan para mantan narapidana di Sekretariat Mantan Narapidana Tasik (Manasix) Jl. Letkol Komir Kartaman (Lengkong) Kec. Tawang, Minggu (02/05) sore.
Terungkap dalam pertemuan, bahwa mantan narapidana adalah bagian dari masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan masyarakat lainnya. Namun sebagai manusia, mereka menyadari pernah terjerembab dalam dunia hitam hingga berperkara dengan hukum.
"Kami merasa lelah berurusan dengan hukum. Di puncak kelelahan itu, beberapa teman kami merasakan hal yang sama. Sehingga kami belajar "hidup normal" kembali ke semula dan bertekad merubah diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi," ungkap Asep Ugar, ketua Yayasan Manasix kepada perwakilan SGN.
Menanggapi penyampaian Asep Ugar, Netti Natia Helvi, perwakilan SGN menyampaikan, para mantan narapidana sejatinya dirangkul dan diberi kepercayaan. Netti yakin, masing-masing mantan narapidana memiliki potensi atau kemampuan lain di bidang positif. Sehingga rasa percaya diri mereka kembali tumbuh dan bisa mengembangkan potensinya itu.
"Maaf sekali, maaf...Mantan napi ini minder karena ada diantaranya yang menganggap mereka sebagai sampah masyarakat. Padahal tidak demikian. Ketika mereka diberi kepercayaan, Insya Allah mantan napi ini bisa berkarya," ungkap Netti.
Contohnya, sambung Netti, para mantan napi binaan Manasix bisa membuat Wahana Wisata Cikaracak di Condong Cibeureum, Warung Nasi dan babrbershop.
Netti berharap SGN 90 bisa bersiregi dengan Manasix dalam sebuah program pemberdayaan lainnya. Di akhir pertemuan, sebagai pengikat tali silaturahmi, puluhan mantan narapidana mendapat bantuan sembako dari SGN 90. (try)