CIHIDEUNG — Tim sepakbola Kota Tasikmalaya sudah sekitar 29 tahun tidak pernah menorehkan prestasi di laga Porprov/Porda. Untuk itu, dalam Proprov kali ini, tim sepakbola bertekad bisa lolos di babak kualifikasi (BK).
Terakhir kali tim sepak bola Kota Tasikmalaya menorehkan prestasi yakni medali emas pada Porda tahun 1992. Setelah itu jangankan medali, lolos di babak kualifikasi pun belum pernah.
Namun pihaknya tidak kekurangan tekad untuk berjuang bersama tim binaannya. “Bisa lolos di BK saja, itu akan jadi kebanggaan bagi tim,” terangnya.
Maka dari itu, dia secara rutin memberikan pelatihan kepada 23 atletnya. Bahkan di bulan Ramadan pun pelatihan tetap dilakukan, hanya saja menggunakan pola yang berbeda. “Karena dalam kondisi puasa jadi lebih pada pelatihan teknik, kita minimalisir pelatihan fisik,” tuturnya.
Soal optimisme untuk lolos BK, dia punya keyakinan kuat bisa unggul menyaingi Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Banjar dan Pangandaran. Karena di Priangan Timur, Ciamis sudah punya golden ticket sebagai tuan rumah. “Meskipun tentu perlu perjuangan keras, minimal kita memenangkan dua pertandingan sepertinya bisa lolos,” terangnya.
Di sisi lain, upaya latihan saat ini masih bermodal swadaya tim. Karena dana bantuan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) masih belum turun. ”Seragam buat pertandingan pun kami belum punya, tapi sekarang kita fokus latihan saja dulu,” ujarnya.
BK Porprov cabang olah raga sepakbola sendiri, akan dilaksanakan pada Juli mendatang. Selain fisik dan skill, para pemain pun dibangun untuk siap secara mental.
Pemain lainnya, Dimas (19), yang pernah berlaga di timnas U-16 juga memiliki semangat yang sama. Selain memiliki prestasi personal, dia juga ingin memberikan kebanggaan untuk Kota Tasikmalaya. “Kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak,” katanya. (rga)