TAWANG — Semakin hari, keramaian di jam ngabuburit di Kota Tasikmalaya semakin ramai oleh pedagang. Satpol PP Kota Tasikmalaya pun kewalahan dalam menertibkan mereka, baik urusan protokol kesehatan maupun ketertiban umum.
Salah satu titik keramaian yakni di sekitar Alun-Alun Kota Tasikmalaya. Para pedagang memenuhi trotoar dan badan jalan di sekitarnya, Minggu sore (18/4/2021).
Banyaknya pedagang yang mengAgunakan badan jalan otomatis memApersempit ruang kendaraan berlalu lintas. Ketika ada satu saja kendaraan berhenti, antrean pun terjadi.
Baca juga : SGN 90 Bagi-Bagi Nasi Untuk Buka Puasa
Terpisah, Kabid Tibum dan Tranmas Satpol PP Kota Tasikmalaya Yogi Subarkah mengatakan untuk membuat pusat keramaian steril dari pedagang memang sulit. Maka dari itu, pihaknya lebih kepada upaya penataan agar tidak menimbulkan gangguan besar. “Tidak ada sterilisasi, hanya penataan,” katanya.
Hal itu dikeluhkan Suheli (37), yang mengaku cukup terganggu dengan arus lalu lintas yang padat. Padahal volume kendaraan di lokasi tersebut tidak terlalu banyak. “Bukan hal aneh lagi sih, tapi kalau lagi buru-buru lumayan terganggu juga,” katanya.
Dia pun berharap ada penataan para pedagang yang berjualan di sore hari. Paling tidak jangan sampai membuka lapak di badan jalan supaya lalu lintas tetap lancar. “Kalau jualannya enggak di jalan sepertinya aman-aman saja,” terangnya.
Dia mengaku kewalahan menertibkan pedagang di badan jalan, karena jumlah pedagang di bulan Ramadan meningkat drastis. Orang yang sebelumnya bukan pedagang pun mendadak berjualan. “Jumlah pedagang meningkat, mobilitas masyarakat pun meningkat,” katanya.
Selain ketertiban umum, pihaknya pun terus mengingatkan para pedagang menerapkan protokol kesehatan. Karena di samping pemulihan ekonomi, pemerintah pun tetap konsentrasi dalam penanganan Covid-19. “Sudah kami imbau, ada yang memahami ada juga yang patuh saat ada petugas saja,” terangnya. (rga)