TAROGONG KIDUL — Lahan pertanian produktif di Kabupaten Garut terus mengalami penyusutan. Berdasarkan data Dinas Pertanian Garut, luasan lahan sawah di Garut menyusut dalam satu dekade terakhir.
Awalnya luasan lahan sawah di Garut sekitar 50 ribu hektare. Kini tinggal 42.700 hektare. Dari data itu hanya sekitar 35.085 hektare yang termasuk dalam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
“Kalau untuk industri ini kita sudah siapkan lahan 500 hektare dari 300 ribu hektare lahan yang ada,” ujar Rudy kepada wartawan, Jumat (16/4/2021).
Baca juga : Sampah Numpuk & Acak-acakan di Jalan Baratayudha Garut
Rudy menerangkan pembangunan sejumlah pabrik besar di Garut belum optimal dari lahan yang disediakan. “Sekarang ini baru ada pabrik sekitar 50 hektare cuma pabriknya gede dua-duanya cukup besar,” terangnya.
Meskipun demikian, Rudy berjanji akan menindaklanjuti keluhan warga, dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat dari pembangunan pabrik.
“Industri sebenarnya nggak boleh di lahan berkelanjutan di LP2B, itu yang ada saat ini adalah alih fungsi perumahan, ini yang akan kami perhatikan,” paparnya. (yna)