JAKARTA - Desainer Anne Avantie mengaku harus mengumpulkan keberanian saat mulai membuka bisnis di luar bidang yang selama ini membesarkan namanya. Maklum saja usaha kuliner yang dicoba diterjuninya itu boleh dibilang merupakan hal baru.
Lewat unggahan Instagram-nya, perempuan kelahiran Semarang, 20 Mei 1954 ini mengungkapkan saat awal membangun usaha tersebut dirinya takut.
“Saya membangun usaha di saat pandemi. Jujur saya takut, kalau dibilang tidak takut takut berarti sombong. Takut dan khawatir itu manusiawi,” ungkapnya.
Namun, Avantie meyakinkan diri, jika Tuhan mengijinkan maka apapun bisa terjadi. Tugasnya sebagai manusia hanyalah berusaha dan berdoa.
“Saya berjuang untuk yakin, kalau ini inginku pasti tidak akan terjadi. Tapi kalau kehendak-Nya, pasti yang mustahil sekalipun akan terjadi,” sebutnya.
Usaha kulinernya berawal dari konten video Instagram tentang sambal. Tidak disangka respon netizen baik hingga berlanjut.
“Awalnya hanya dari sebuah konten “sambal menyambal dan masak memasak” di IG. Sebuah resep dari rumah di saat pandemi. Yang kemudian saya imani dengan sungguh sungguh sampai jadi sambal @dapurndesoanneavantie hingga saat ini dengan jungkir baliknya,” bebernya.
Desainer kebaya langganan artis ini menyebut kisahnya membangun usaha bak cerita novel, yaitu dari sambal hingga berhasil membuat resto.
“Hingga terwujudlah D'KAMBODJA @dkambodjaanneavantie. Sungguh kisah yang tidak mudah diterima dengan akal sehat,” sebutya.
Resto yang berada di kawasan Museum Mandala Bhakti depan Lawang Sewu Semarang inipun telah dikunjungi beberapa pejabat dan artis. Dia mengonsep lokasi usahanya dengan nuansa etnik yang kental.
Anne berharap apa yang diutarakannya bisa menjadi penyemangat buat pelaku UMKM saat ini. “Semoga menyemangati yang lain, semoga memberkati. Tetap semangat untuk berkarya. Jangan pernah lelah, apalagi menyerah,” tutup pemilik nama Sianne Avantie ini. (nin/red)