BUNGURSARI — Kesiapan sekolah di Kota Tasikmalaya dalam pelaksanaan uji coba Pertemuan Tatap Muka (PTM) sudah tembus di angka 84 persen. Mereka telah memenuhi daftar isian yang diminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk melaksanakan pembelajaran luar jaringan (luring).
Namun, hal tersebut tidak cukup untuk menjamin PTM terselenggara di Kota Resik, selagi Satgas Covid-19 belum memberikan restu.
”Saya lihat tinggal proses administrasi, kemudian satgas mengecek kesiapan itu di lapangan, semoga sebelum tahun ajaran ini berakhir PTM terealisasi,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Budiaman Sanusi, Kamis (8/4/2021).
Baca juga : Masjid Agung Kota Tasik Siap Gelar Salat Tarawih
Dia menjelaskan sebetulnya sejak akhir tahun lalu hampir seluruh sekolah sudah menyiapkan sarana dan prasaran penunjang berkenaan prokes. Di samping dinasnya terus mengupayakan supaya siswa bisa kembali belajar di sekolah, mengingat pembelajaran daring tidak seefektif tatap muka.
Ia tidak menampik sisa kalender pendidikan untuk para siswa tahun ajaran 2020-2021 hanya sebatas beberapa bulan saja. Namun pihaknya tidak berkecil hati dan terus mempersiapkan PTM bisa terselenggara, apalagi saat ini sudah ada kesepahaman dari dinas terkait, serta dukungan DPRD Kota Tasikmalaya.
“Meski kalender pendidikan semester ini hanya menyisakan kegiatan ujian sekolah, kita ingin bisa segera PTM. Berhubung di bulan Ramadan juga anak-anak biasanya difokuskan pembelajaran keagamaan,” tuturnya.
”Sejak September 2020 sebetulnya sekolah sudah siapkan sarpras prokes, saat muncul wacana sekolah mulai bisa menggelar PTM di awal Januari,” ujar Budiaman.
Sayangnya, kala itu PTM di sekolah urung dilaksanakan lantaran kasus positif Covid-19 masih terus mengalami peningkatan, termasuk di Kota Tasikmalaya. Akibat hal tersebut, sekolah di daerah juga belum mendapat restu untuk belajar tatap muka.
“Kita juga akan tindaklanjuti dulu dengan MoU dengan dinas terkait, untuk menguatkan kesiapan PTM terbatas ini. Semoga segera terealisasi,” harap Budiaman.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya H Aay Zaini Dahlan berharap sopir angkutan umum yang nantinya akan mengangkut para siswa bersekolah PTM terbatas bisa divaksin terlebih dahulu.
Supaya antisipasi semakin maksimal, di samping pihaknya pun menggandeng Organda supaya mengatur jarak tempat duduk penumpang yang nantinya digunakan siswa. “Baiknya sudah divaksin selain secara psikologis juga orangtua akan tenang, di samping itu antisipasi agar para siswa terjaga,” kata dia. (igi)