TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya memastikan menanggung seluruh biaya perawatan korban insiden ambruknya gazebo di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Salah satu korban dengan luka paling berat adalah Reira, mahasiswa semester tiga Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia.
Hingga kemarin Senin sore 17 November 2025, Reira masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya.
Ia harus menjalani operasi setelah dokter menemukan retak pada tulang pipi akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
BACA JUGA:Blackstar Tasikmalaya Diserbu Pembeli, Dessert Salankatiya Pistachio Diburu Warga
Reira kini dirawat di Gedung Mitra Batik rumah sakit milik Pemerintah Kota Tasikmalaya.
Kondisinya stabil, namun dokter menyebut operasi merupakan tindakan terbaik untuk memastikan pemulihan struktur wajahnya.
Sementara itu, belasan mahasiswa lain yang turut menjadi korban sudah diperbolehkan pulang usai mendapatkan perawatan baik di rumah sakit maupun klinik kampus.
Mereka kini menjalani pemulihan di rumah masing-masing.
BACA JUGA:Bupati Tasikmalaya Kukuhkan Pengurus Dekranasda, Tekankan Penguatan Ekonomi Kreatif Lokal
Ibu Reira, Tini, mengungkapkan bahwa pihak kampus bergerak cepat menangani para korban sejak kejadian berlangsung.
Kecepatan respons ini membuat dirinya sedikit tenang di tengah rasa syok.
“Alhamdulillah kampus Unsil langsung gercep. Saya tahu kejadian itu dari Facebook, karena belum melihat kondisi Reira. Saat tiba di IGD, dia sudah ditangani,” ujarnya di RSUD dr. Soekardjo.
Tini mengaku Reira masih kesulitan berbicara akibat luka yang dialaminya.
BACA JUGA:Dapur Rumah Warga Tasikmalaya Ambruk Tergerus Sungai, Keluarga Mengungsi ke Madrasah