Kedua pemain ini membawa warna baru dalam permainan Maung Bandung.
Efeknya terasa luas. ESPN Belanda kini menayangkan pertandingan Persib secara penuh.
Komentator Belanda menggambarkan jalannya laga dengan antusias, seolah menyaksikan pertandingan Ajax atau Feyenoord.
Fenomena ini menunjukkan keberhasilan Persib dalam memadukan elemen lokal dan internasional.
Tak hanya soal taktik, tetapi juga soal brand global.
Klub ini tidak hanya ingin menang, melainkan ingin dikenal dunia.
Manajemen Persib sadar kesuksesan klub modern tidak lepas dari pengaruh global.
Mereka ingin menjadikan Persib sebagai representasi sepak bola Indonesia di mata dunia.
BACA JUGA: Fenomena Baru di Tasikmalaya, Anak Dijadikan Jaminan Pinjol: Wajah Buram Ekonomi Digital
BACA JUGA: Dua Pemain Persib Bandung Masuk Daftar 30 Nama Pemain Timnas U-23 untuk SEA Games 2025
Strategi Jangka Panjang Menuju Asia
Di balik transformasi besar ini, ada dukungan dari regulasi federasi.
Kuota pemain asing yang diperluas menjadi bagian dari strategi meningkatkan peringkat Liga Indonesia di AFC.
Meskipun di Liga 1 hanya boleh memainkan delapan pemain asing, Persib bisa menurunkan lebih banyak pemain asing di ajang Asia.
Setiap poin yang didapatkan di ACL 2 akan berpengaruh langsung terhadap peringkat Indonesia di AFC.
Kini Liga Indonesia hanya terpaut tipis dari Liga Kamboja yang ada di posisi ke-9 dengan 24.450 poin.
Kemenangan Persib atas Selangor FC di ACL 2 pada 6 November 2025 memberi dorongan besar terhadap peringkat nasional.