“Selama lima tahun ke depan APBD akan terbebani cicilan sekitar Rp 40 miliar per tahun. Pertanyaannya, apa yang bisa dibangun pemerintah jika ruang anggaran sudah habis untuk membayar utang?” tuturnya.
Gumilar meminta Pemkab Tasikmalaya meninjau ulang rencana pinjaman dan memilih skema pembangunan bertahap yang lebih realistis.
“Janji politik memperbaiki jalan dalam dua tahun tidak bisa hanya mengandalkan pinjaman Rp 230 miliar. Solusinya harus jangka panjang dan berkelanjutan, bukan instan,” tegasnya.