TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Lonjakan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Tasikmalaya mendorong pemerintah daerah memperkuat sistem perlindungan di tingkat masyarakat.
Lewat pelatihan paralegal yang digelar Forum Puspa bersama Dinas DPPKBP3A di Gedung Galih Prawesti, Rabu 29 Oktober 2025, Pemkot berupaya memastikan setiap korban mendapatkan respons cepat dan pendampingan yang manusiawi.
Kegiatan bertema Peran Paralegal Forum Puspa dalam Mewujudkan Akses Keadilan untuk Korban Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan ini melibatkan pegiat perlindungan perempuan dan anak dari seluruh kecamatan di Kota Tasikmalaya.
Mereka dibekali pengetahuan hukum, etika, dan strategi advokasi agar mampu menjadi ujung tombak di wilayah masing-masing.
BACA JUGA:Jelang Bali United vs Persib, Bojan Hodak Ungkap Kondisi Jung dan Putros
Kepala DPPKBP3A Kota Tasikmalaya, Imin Muhaemin, mengungkapkan hingga Oktober 2025 tercatat lebih dari 180 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Kondisi itu, kata dia, menjadi alarm serius bagi semua pihak untuk memperkuat jejaring perlindungan.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Paralegal berperan penting sebagai garda terdepan yang membantu korban menemukan jalan hukum dan layanan perlindungan,” ujarnya.
Ketua Forum Puspa, Heni Hendini, M.Pd., menambahkan bahwa paralegal bukan hanya pendamping hukum, tetapi juga penggerak empati di tengah masyarakat.
BACA JUGA:Drainase Buruk Diduga Sebabkan Trotoar Ambruk di Pasar Mambo Kota Tasikmalaya
“Mereka membantu korban menemukan keberanian untuk melapor, bukan sekadar menyelesaikan kasus, tapi juga memulihkan rasa percaya diri korban,” katanya.
Sementara itu praktisi perlindungan anak dan perempuan Ipa Zumrotul Faliiah menilai masih banyak korban yang tidak tahu hak-haknya.
“Literasi hukum masih rendah. Paralegal hadir menjembatani kesenjangan itu agar korban tidak merasa sendirian,” ujarnya.
Dari sisi advokasi, Anne Yuniarti, S.H., M.H., mengingatkan pentingnya sensitivitas gender dalam setiap pendampingan.
BACA JUGA:Revolusi Logistik, Ekosistem Kendaraan Listrik Guncang Industri