“Bencana alam sering kali berawal dari bencana akhlak. Ketika manusia lalai menjaga keseimbangan alam, akibatnya bisa fatal,” tuturnya.
Diky juga menyoroti banyaknya pembangunan yang tidak memperhatikan tata ruang dan drainase lingkungan.
“Banyak perumahan menutup jalur air, sawah berubah jadi bangunan tanpa perhitungan. Ini bukti bahwa kita perlu memperbaiki akhlak dan kesadaran lingkungan,” katanya.
Melalui pelatihan ini, Pemkot Tasikmalaya berharap aparatur di tingkat kecamatan dan kelurahan dapat menjadi garda terdepan dalam mitigasi dan penanganan bencana, sekaligus mengedukasi masyarakat untuk menjaga keseimbangan alam.