Kota yang berdiri pada 23 Oktober 1771 ini didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie di pertemuan tiga sungai besar, Kapuas Besar, Kapuas Kecil, dan Landak.
Momen ini menandai awal berdirinya pusat peradaban dan perdagangan penting di Kalimantan Barat yang kini dikenal dengan sebutan Kota Khatulistiwa.
Rangkaian peristiwa 23 Oktober di berbagai belahan dunia menjadi pengingat akan makna perjuangan, keteguhan, dan semangat membangun peradaban baik dalam konteks sejarah global maupun nasional.