BACA JUGA: Bank Syariah Nasional Resmi Luncurkan Identitas Baru, Siap Gebrak Industri Syariah Indonesia
Risiko Pengenalan AI Pada Anak Sejak Dini
Namun, tidak bisa dipungkiri ada risiko pengenalan AI pada anak yang perlu diperhatikan.
Salah satu risiko populer adalah brainrot. Istilah untuk kondisi dimana anak terlalu lama terpaku pada layar hingga lupa berinteraksi dengan dunia nyata.
Video AI dengan tampilan cepat dan menghibur bisa membuat anak kecanduan.
Risiko lainnya adalah kesulitan membedakan dunia nyata dan virtual.
Ketika anak sering mengonsumsi konten berbasis AI, mereka bisa lebih menyukai dunia buatan dibanding kenyataan.
Hal ini dapat menghambat perkembangan emosional dan kemampuan sosial.
Selain itu, paparan berlebih terhadap video AI berpotensi memengaruhi kesehatan mental.
BACA JUGA: OPPO A6 Pro Resmi Hadir: Punya Ketahanan Standar Militer, Baterai Jumbo 7000 mAh
BACA JUGA: Sudah Tiba di Indonesia, Cek Harga Samsung Galaxy Tab S11 Series dan Cara Mendapatkannya
Anak-anak yang terbiasa dengan stimulasi instan mungkin akan kesulitan menghadapi situasi di dunia nyata yang lebih kompleks dan membutuhkan kesabaran.
Dunia Nyata vs Virtual, Perbedaan yang Samar
AI menciptakan ruang virtual yang penuh warna, cepat dan instan.
Sebaliknya, dunia nyata menuntut usaha, kerja keras, dan interaksi manusia.
Anak-anak sering kali belum mampu memahami perbedaan keduanya.
Fenomena ini bisa terlihat dari kecenderungan anak lebih memilih video AI ketimbang bermain di luar rumah.