TRIONDA bukan sekadar bola dengan desain menarik. Inovasi teknologi terbaru hadir untuk meningkatkan kualitas pertandingan.
Konstruksi empat panel dengan jahitan dalam membuat bola stabil saat melayang. Permukaan bola juga dirancang agar tetap optimal dalam kondisi basah.
Chip sensor gerak 500Hz kembali disematkan.
Teknologi ini mampu mengirimkan data presisi secara real time ke sistem VAR, sehingga membantu wasit mengambil keputusan, termasuk pada situasi offside.
BACA JUGA: BSI Perluas Akses Kesempatan Kerja Lewat Program BiBiT, Simak 10 Lowongan yang Dibuka
BACA JUGA: Saldo DANA Gratis Rp625.000 dari Givvy Radios, Aplikasi Penghasil Uang Terbaru 2025
Sejarah Bola Piala Dunia
Sejak edisi pertama tahun 1930, bola Piala Dunia selalu meninggalkan jejak ikonik.
Uruguay 1930 menggunakan T-Model, Italia 1934 memperkenalkan Federale 102, hingga lahirnya Telstar di Meksiko 1970 yang kemudian menjadi ikon global.
Desain terus berevolusi. Tango Durlast (Argentina 1978), Azteca (Meksiko 1986) hingga Teamgeist (Jerman 2006) menjadi saksi perubahan besar teknologi bola.
Baru-baru ini, dunia mengenal Brazuca (Brasil 2014), Telstar 18 (Rusia 2018), dan Al Rihla (Qatar 2022).
Kini, giliran TRIONDA melanjutkan warisan tersebut di Piala Dunia FIFA 2026. Bola ini diproyeksikan akan menjadi simbol persatuan dan inovasi di panggung sepak bola dunia.
Bola Resmi Piala Dunia 1930 - 2026
1. Uruguay 1930: T-model
2. Italia 1934: Federale 102
3. Prancis 1938: Allen
4. Brasil 1950: Superball Duplo T