Bagi warga, jembatan ini adalah nadi mobilitas sehari-hari, menghubungkan Jalan Bantar dengan Kampung Bantargedang sekaligus akses alternatif menuju Bale Kota.
Tak heran desakan agar segera diperbaiki terus menguat.
“Kalau ditunda, risikonya malah putus total. Padahal banyak pedagang di sini yang setiap hari mengandalkan jembatan ini,” cetus Elis Yuliani (47), warga sekitar.
Kini, warga Bantargedang menaruh harapan besar pada janji pemerintah.
BACA JUGA:Kadinsos Kota Tasikmalaya Akui Khilaf dan Minta Maaf, tapi Belum Bertemu Warga Panglayungan
Setelah berbulan-bulan bertaruh nyawa di atas jembatan bambu, mereka menunggu bukti nyata agar akses transportasi kembali aman dan aktivitas ekonomi bisa normal kembali.