Batu besar yang menimpa rumah masih sulit dievakuasi karena harus dipecah secara manual sebelum dipindahkan.
“Kami terus berupaya melakukan penanganan cepat. Namun ukuran batu yang sangat besar membuat prosesnya cukup sulit. Semoga warga terdampak bisa segera pulih dan kembali beraktivitas normal,” pungkas Ayatullah.
Selain menangani dampak longsor, Tagana juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar tebing dan lereng bukit di wilayah Tasikmalaya untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan.
Daerah dengan kemiringan tanah curam dan minim vegetasi berisiko tinggi terjadi longsor.
BACA JUGA:Mimbar Bebas PMII, Kapolres Tasikmalaya Kota Janji Tidak Ada Tindakan Represif
BPBD Kabupaten Tasikmalaya mencatat, wilayah Padakembang termasuk salah satu kawasan rawan bencana tanah longsor.
Pemerintah daerah mendorong warga melakukan langkah mitigasi, seperti membuat drainase yang baik, menanam pohon penahan tanah, dan segera melapor jika terlihat retakan di tebing.
Langkah-langkah ini diharapkan bisa meminimalkan risiko bencana dan melindungi keselamatan warga.
“Kami mengimbau warga selalu waspada, terutama di titik rawan longsor. Kesadaran masyarakat menjadi kunci agar kejadian seperti ini tidak menimbulkan korban jiwa,” tambah Ayatullah.