JAKARTA, RADARTASIK.COM – Ketersediaan beras premium di ritel belakangan ini kian sulit ditemukan.
Iqbal Shoffan Shofwan, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, menilai situasi itu wajar untuk dipahami.
Menurut dia, para pengusaha ritel masih berhati-hati setelah adanya kasus beras oplosan yang sempat menghebohkan publik.
Aprindo, sebagai asosiasi pengusaha ritel, kini lebih ketat dalam memastikan kualitas beras sebelum dipasarkan.
BACA JUGA: Mess MPR RI dan Videotron Terbakar Saat Aksi Solidaritas Ojol
BACA JUGA: Gedung DPRD Kota Tasikmalaya Rusak Parah Diamuk Massa
Iqbal menegaskan pengecekan dilakukan mulai dari takaran hingga jumlah patahan beras.
Semua detail di dalam kemasan harus sesuai dengan klaim produk. Tujuannya agar pembeli tidak mengalami kerugian.
Dia menambahkan Aprindo menjaga betul reputasi produk beras premium.
Para ritel tidak ingin kasus serupa terulang. Trauma inilah yang membuat pasokan beras premium ke pasaran berjalan lambat.
BACA JUGA: Imbas Demo Ojol, BNI Tutup Sementara 4 Kantor Cabang di Jakarta
BACA JUGA: Demo Rakyat Ingin Revolusi di Kota Tasikmalaya Sempat Ricuh, Anggota Polisi dan Peserta Aksi Terluka
Beras SPHP Jadi Alternatif
Di tengah kekosongan tersebut, ritel kini mulai mengisi rak dengan beras SPHP. Iqbal menyampaikan bahwa beras SPHP telah tersebar ke ratusan gerai Aprindo di berbagai wilayah Indonesia.
Beras SPHP diklaim memiliki kualitas yang terjamin karena langsung diawasi pemerintah. Masyarakat pun diharapkan tidak perlu khawatir, sebab pilihan ini bisa menjadi pengganti beras premium.
Sebelumnya, kasus beras oplosan yang banyak beredar di segmen premium memang sempat membuat heboh, terutama di kalangan ibu rumah tangga. Produk-produk yang terbukti bermasalah kemudian ditarik dari peredaran.