BANDUNG, RADARTASIK.COM – Di balik perbukitan hijau Priangan Timur, berdiri Stasiun Nagreg yang menjadi ikon perkeretaapian nasional. Stasiun yang berada di ketinggian +848 mdpl ini berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Stasiun Nagreg dikenal sebagai stasiun aktif tertinggi, jika dibandingkan dengan ratusan stasiun lain yang dioperasikan PT KAI di Pulau Jawa dan Sumatera.
Stasiun ini mulai beroperasi sejak 1890. Usianya kini mencapai 135 tahun. Keberadaannya menjadi saksi sejarah perkembangan teknologi perkeretaapian Indonesia.
Jalur pegunungan yang menanjak dan berkelok khas Jawa Barat berhasil ditaklukkan demi menghubungkan kota-kota serta mengangkut hasil bumi Priangan.
BACA JUGA: Lokasi Nobar MU vs Arsenal Malam Ini, Nobar Persib vs Persijap Digelar Besok
Keasrian yang Menjadi Ciri Khas Stasiun Nagreg
Menurut Anne Purba selaku VP Public Relations KAI, Stasiun Nagreg menawarkan pesona khusus yang jarang ditemui di stasiun lain.
Dia menyampaikan keasrian lingkungan dan pemandangan perbukitan hijau menjadi pesona tersendiri.
Setiap hari, ada 38 perjalanan kereta reguler yang melintas di sini. Jumlah penumpang rata-rata mencapai 2.599 orang per bulan, mayoritas warga lokal.
BACA JUGA: Dari Tasikmalaya, R Atik Suwardi Buktikan Musisi Daerah Bisa Lahirkan Lagu Nasionalisme
Fasilitas di Stasiun Nagreg tergolong memadai. Penumpang dapat menikmati layanan boarding, peron yang nyaman, ruang tunggu, toilet bersih, serta mushala.
Menurut Anne Purba, hal ini menjadi bukti nyata komitmen KAI dalam memberikan pelayanan berkelanjutan di setiap stasiun yang dikelolanya.
Simpul Mobilitas Pekerja dan Wisatawan
Peran Stasiun Nagreg tidak hanya melayani warga sekitar. Letaknya yang strategis membuat Stasiun Nagreg berperan sebagai simpul penting bagi mobilitas pekerja maupun wisatawan.
BACA JUGA: Panic Buying BBM Terjadi di Manggarai, Pertamina Lakukan Mitigasi Pasokan