Tim U18 dipimpin Giovani Akbar dengan asisten Hendika Arga. Sementara U16 dilatih Dimas Priambodo dan asisten Pratama Gilang.
Ony Kurniawan menjadi koordinator kiper. Koordinator fisik dipegang oleh Yosi Kurniawan dan Tegar.
Seleksi tertutup ini menjadi langkah strategis bagi EPA PSIM Jogja. Fokusnya adalah menemukan pemain muda potensial.
Pemain terpilih diharapkan siap mengisi tim utama PSIM di masa depan. Program ini juga memperkuat regenerasi skuad Laskar Mataram.
BACA JUGA: Dinas Perizinan Diminta Tindak 47 Minimarket Ilegal di Kabupaten Tasikmalaya
Dengan pola seleksi intensif, bakat lokal berpeluang bersinar. PSIM Jogja ingin memberi ruang besar untuk talenta daerah.
Latihan di Stadion Mandala Krida juga menjadi motivasi tambahan. Lapangan berkualitas memberi kenyamanan untuk para peserta.
EPA PSIM Jogja terus berkomitmen terhadap pembinaan pemain muda. Konsistensi ini menjadi modal penting menghadapi kompetisi mendatang.
Seleksi tertutup juga menjaga kualitas peserta. Hanya yang terpilih sebelumnya yang mendapat undangan.
BACA JUGA: Hari Ini dalam Sejarah, Lahirnya Hip-Hop hingga Penangkapan Hambali
Pendekatan ini membuat proses lebih fokus dan efektif. Tim pelatih bisa menilai pemain secara mendalam.
Filosofi permainan menjadi tolok ukur utama. Pemain harus mampu bermain sesuai identitas klub.
Pencarian pemain muda ini mendapat dukungan penuh manajemen. Targetnya adalah masa depan tim yang kompetitif.
Program EPA juga menjadi ajang pembelajaran bagi pelatih muda. Mereka dapat mengasah kemampuan melatih dan manajerial.
BACA JUGA: Bek Timnas Indonesia Bernilai Rp 151 Miliar, Transfer Termahal Sassuolo, Bakal Dilatih Fabio Grosso
PSIM Jogja ingin setiap lini tim berkembang seiring waktu. Akademi menjadi pilar penting pembangunan klub.