TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Cuaca ekstrem yang sulit diprediksi belakangan ini membuat Pemerintah Kota Tasikmalaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemerintah menyusun Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) sebagai panduan strategis jangka panjang, sekaligus menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) 24 jam.
Plt Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Kota Tasikmalaya, Dadang, mengatakan anomali cuaca kini menjadi salah satu ancaman utama di daerah.
“Perubahan cuaca terjadi sangat cepat, bahkan melampaui prediksi normal BMKG yang biasanya dibuat per sepuluh hari,” ujarnya, Kamis 7 Agustus 2025.
BACA JUGA:Warga Cilembang Tasikmalaya Geger Temuan Pria Tewas Gantung Diri Tanpa Busana, ini Kronologinya
Berdasarkan kajian risiko, Kota Tasikmalaya menghadapi delapan ancaman bencana, mulai dari cuaca ekstrem, gempa bumi, banjir, hingga tanah longsor.
RPB disusun untuk mengantisipasi seluruh potensi tersebut melalui kebijakan, strategi, dan program terpadu yang melibatkan seluruh perangkat daerah dan masyarakat.
“Dokumen ini menjadi pedoman semua unsur. Tujuannya agar penanggulangan tidak sekadar reaktif, tetapi terencana dan berbasis data risiko,” kata Dadang.
TRC BPBD juga siaga menangani kejadian seperti pohon tumbang, banjir, dan longsor.
BACA JUGA:Cair Cepat! Ini Syarat Pengajuan KUR BRI Agustus 2025 Mulai Rp 100 Juta, Cocok Buat Modal Usaha UMKM
Namun, Dadang menegaskan koordinasi antarlembaga tetap menjadi kunci, terutama jika peristiwa terjadi di jalan provinsi atau nasional yang membutuhkan izin khusus.
“TRC adalah garda terdepan, tapi kami tetap menjalin komunikasi cepat dengan instansi teknis agar penanganan bencana efektif tanpa melanggar kewenangan,” jelasnya.
BPBD berharap keberadaan RPB dan TRC dapat memperkuat sistem penanggulangan bencana yang terintegrasi, berkelanjutan, dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
“Hampir semua wilayah di kota ini punya kerentanan. Karena itu, perlu rencana matang dan partisipasi bersama,” pungkasnya.