TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Forkopimda Kota Tasikmalaya menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah pihak di Rumah Makan Jembar, Selasa 15 Juli 2025, membahas penyelenggaraan konser Ruang Bermusik yang akan digelar pada Sabtu-Minggu, 19-20 Juli 2025.
Pertemuan itu dihadiri Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan, Kodim 0612/Tasikmalaya, Lanud Wiriadinata, Kapolres, MUI, NU, Muhammadiyah, Persis, FPP, FKUB, para EO serta pihak promotor konser.
Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan menyampaikan, agenda ini merupakan langkah untuk menyamakan persepsi dalam penyelenggaraan event di Kota Tasikmalaya.
Ia menekankan bahwa kota ini harus menjadi tempat yang ramah investasi dan terbuka terhadap kegiatan kreatif, termasuk konser.
BACA JUGA:Ratusan Warga Geruduk Kantor Desa Buniasih Tasikmalaya, Desak sang Kades Mundur karena Hal ini
"Visi Kota Tasikmalaya adalah menjadi Kota Industri, Jasa, dan Perdagangan yang Religius, Inovatif, Maju, dan Berkelanjutan. Maka kota ini harus ramah terhadap event dan investasi. Hasil pertemuan ini juga diikuti semua unsur, termasuk ormas Islam dan pihak EO," ujar Viman.
Ia menambahkan bahwa Pemkot dan Forkopimda sepakat membuat mekanisme penyelenggaraan event yang jelas dan tersosialisasikan dengan baik kedepannya.
“Kelompok atau unsur manapun tidak boleh menghentikan event yang telah mendapatkan izin resmi. Pemerintah dan Forkopimda akan hadir memastikan acara berjalan lancar,” tegasnya.
Promotor Putuskan Takedown Hindia dan Lomba Sihir
BACA JUGA:Cair Saldo DANA Gratis Lewat Link DANA Kaget Hari Ini
Promotor konser Ruang Bermusik, Rizki Ginanjar Saputra, menjelaskan bahwa terdapat tekanan dari sebagian ormas yang menilai musisi seperti Hindia dan Lomba Sihir tidak sesuai dengan nilai kearifan lokal.
“Di forum Polres, kami sudah menjelaskan secara detail. Tapi demi menjaga keberlangsungan acara, kami akhirnya memutuskan untuk menurunkan Hindia dan Lomba Sihir dari lineup. Yang terpenting adalah acara tetap berlangsung,” tutur Rizki.
Menurutnya, lokasi konser masih direncanakan tetap di Lanud Wiriadinata dan penjualan tiket masih berlangsung, termasuk secara on the spot.
Ia menyebut sekitar 7.000–8.000 tiket disediakan untuk dua hari acara, dengan harga bervariasi antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
BACA JUGA:Wajib Dipahami Lima Arah Kebijakan Penelitian PTKIN!