
“Fogging sudah dilakukan secara gotong royong oleh warga dan petani. Kami harap ini bisa menekan populasi tikus dan mencegah kerusakan lebih luas,” ungkapnya.
Meski upaya penanggulangan terus dilakukan, hingga kini belum ada data pasti terkait kerugian yang diderita petani.
Namun dampaknya dinilai sudah sangat mengganggu produktivitas dan ketahanan pangan masyarakat.
“Serangan hama tikus sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Tapi tahun ini dampaknya jauh lebih luas. Kami terus berusaha agar panen tahun ini tidak benar-benar gagal,” pungkas Nurdin.