PANGANDARAN - Warga yang tinggal dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP) kejadian pembakaran dan pembacokan yang dilakukan oleh Karim, di Kawasan Wisata Pantai Pangandaran, mengaku trauma.
Salah seorang warga yang keseharianya berdagang didekat Karim, Rina Marlina (28) mengaku merasa ketakutan ketika kejadian nahas itu terjadi.
"Saya waktu itu lagi dagang nasi, tiba-tiba ada yang teriak-teriak, saya melihat keluar, ternyata ada ibu-ibu yang sudah terluka akibat dibacok," ungkapnya kepada Radar Kamis (01/04/21).
Ia mengatakan bahwa pelaku naik ke atap setelah melakukan pembacokan di rental PlayStation (PS).
"Saat itu warga juga mengejarnya dan pelaku malah melempari mereka dengan genting dan lain-lain," ujarnya.
Pelaku kemudian membakar bantal di atas atap dan menyebabkan efek domino kebakaran. "Barang-barang saya habis ikut terbakar, punya anak-anak saya juga," jelasnya.
Peralatan dagang, pakaian, obat obatanan rumah dan berkas penting seperti KTP, ijazah, BPKB motor dan lainnya, ludes terbakar
"Kalau kerugian mungkin sekitar Rp 40 juta, karena seperti kulkas, mesin cuci, TV ada di dalam rumah," keluhnya.
Kisah dramatis lainya dialami oleh seorang anak bernama Singgih (7). Ia mengaku saat itu mau bermain PS. "Saya habis mandi pergi ke tempat PS, saya lihat disana ada Putri (korban pembacokan,red) saat di PS," ungkapnya.
Singgih mengaku melihat aksi Karim saat membawa golok, lalu membacok Putri dan beberapa orang lainya. "Ia saya langsung lari karena takut dikadek (dibacok,red)," katanya.
Ia mengaku sangat takut untuk sekarang ini dan merasa terbayang-bayang aksi Karim yang biadab. Apalagi menurut pengakuanya, melihat betul bagaimana Putri berlumuran darah ditebas Karim.
(deni nurdiansah/radartasik.com)
BERITA TERKAIT: