KAWALU — Kehidupan Aang Rudianto (47), warga Sindang Suka RT/RW 03/09 Kelurahan Gunung Gede Kecamatan Kawalu, yang mengandalkan makan dari sedekah. Menarik empati dari Yayasan Setetes Daerah Sejuta Harapan (Setara).
Untuk itu, kemarin (31/3/2021) relawan dari Yayasan Setara mengunjungi rumah Aang untuk memberikan bantuan sembako agar mengurangi beban keluarga Aang.
Baca juga : Bulan Puasa, Seluruh Puskesmas di Kota Tasik Layani Vaksinasi Covid-19 Gratis
Kondisi Aang bermula ketika dia mengalami kecelakaan di pekarangan rumahnya yang berada di atas tebing. Sepeda motornya hilang kendali dan dia pun jatuh di ketinggian lebih dari 10 meter, hal ini membuatnya mengalami cedera serius.
Namun perseorangan maupun yayasan tidak akan bisa membantu secara maksimal kepada setiap warga yang sakit. Pemerintah yang seharusnya bertanggung jawab atas persoalan tersebut. “Di samping BPJS, pemerintah daerah juga harus bisa memastikan makan dan kebutuhan lainnya,” terangnya.
Pihaknya pun berharap bisa membantu kebutuhan akomodasi pengobatan Aang yang harus menjalani kemoterapi. Selain itu, untuk menutupi kebutuhan hidup anak dan istrinya selama Aang belum bisa bekerja. “Mudah-mudahan bisa terlaksana dengan dukungan donasi dari para dermawan,” ujarnya.
Seperti diketahui, Aang dan keluarga hanya mengandalkan pemberian orang lain untuk makan serta kebutuhan sehari-hari. Pasca menderita tumor ganas, dia belum bisa mencari nafkah.
Saat Radar mengunjungi rumahnya, Aang sedang terbaring di atas kasur sambil bertelanjang dada, Selasa (30/3/2021). Selembar kain menutupi bagian ketiak kanannya di mana terdapat gumpalan daging bernanah.
Sejak saat itu, Aang mulai tidak bisa bekerja sebagai buruh serabutan lagi. Untuk biaya pengobatan, Aang sampai menjual sepeda motor dan ponsel. “Karena sudah enggak punya uang untuk pengobatan dan biaya sehari-hari,” terangnya.
Jaminan Kesehatan Tak Cukup
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H Mamat Rahmat mengatakan fakta saat ini kondisi masyarakat belum cukup aman dengan jaminan kesehatan. Terlebih untuk mereka yang harus dirujuk ke rumah sakit di luar daerah. “Memang itu masih menjadi persoalan di masyarakat,” ungkapnya kepada Radar, Rabu (31/3/2021).
Idealnya pemerintah juga memiliki program untuk bantuan penunjang. Terlebih ketika yang sakit adalah tulang punggung keluarga yang posisinya cukup vital. ”Kita minta pemerintah bisa memikirkan solusi itu, buat apa pengobatan gratis kalau tidak bisa makan,” terangnya.
Hal serupa juga diungkapkan Ketua Komisi DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharam yang mengatakan negara atau pemerintah belum benar-benar menjamin kehidupan masyarakat. Sebagai wakil rakyat, dia pun kerap diminta bantuan oleh warga yang keluarganya sakit. “Selama ada, ya saya pun berupaya membantu akomodasi,” ujarnya.
Menurut dia, tidak ada yang tidak mungkin selama pimpinan eksekutif punya kemauan. Karena pemerintah lebih punya dana yang mumpuni untuk mengatasi persoalan di masyarakat. “Karena pada prinsipnya ini menjadi tanggung jawab pemerintah, penghasilan anggota dewan enggak akan kuat,” katanya. (rga)