RADARTASIK.COM - Pernikahan adalah salah satu hubungan paling sakral dalam Islam. Namun, tidak semua kehidupan rumah tangga berjalan mulus.
Dalam salah satu pengajiannya, Gus Baha membahas tentang peran pasangan hidup, baik sebagai pendukung maupun potensi ujian dalam kehidupan berumah tangga.
Dengan gaya penyampaian yang ringan namun penuh makna, Gus Baha mengajak kita untuk memahami hubungan rumah tangga dari perspektif Al-Qur'an.
Beliau mengutip sebuah ayat dari Al-Qur'an yang mengingatkan tentang peran pasangan dalam kehidupan rumah tangga: "Inna min azwajikum wa aulaadikum 'aduwwallakum,"
yang artinya, "Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu."
Dalam konteks ini, “musuh” tidak selalu berarti seseorang yang berniat buruk, tetapi bisa jadi pasangan yang tanpa sadar menghalangi kita dari kebaikan.
Gus Baha mencontohkan situasi di mana istri menjadi penghalang bagi suami untuk melakukan amal kebaikan.
"Istrimu menghalangi dari kebaikan kan sudah bolak-balik, kamu mau beramal tidak berani, mau apa-apa tidak berani," ujar Gus Baha.
Pesan ini mengajak kita untuk merenungkan, apakah hubungan dalam rumah tangga sudah sejalan dengan tujuan utama, yaitu ibadah kepada Allah?
Meskipun membahas ujian yang mungkin timbul dalam rumah tangga, Gus Baha juga menyoroti bagaimana Al-Qur'an memuliakan istri yang beriman.
Dalam firman Allah SWT disebutkan: "Wallaahu yad’uu ilal jannati wa maghfiroti bi idznihi."
Yang berarti, "Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya."
Istri yang beriman digambarkan sebagai bagian dari kebahagiaan surga, yang mampu membawa suaminya menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebaliknya, istri yang tidak beriman bisa menjadi penghalang menuju kebaikan.
Gus Baha mengingatkan melalui ayat lain: "Ulaa ika yad’uuna ilannaar".
Yang berarti, "Mereka (istri yang kafir) mengajak ke neraka."