BI Tasikmalaya Ajak Masyarakat Bangga & Cinta Rupiah

Kamis 01-04-2021,15:30 WIB
Reporter : syindi

TASIK - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya menyelenggarakan Focuss Group Discussion (FGD) dan menyosialisasikan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah yang diadakan secara luring serta daring, Senin (29/3/2021). FGD diikuti tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan pimpinan pondok pesantren di Kota Tasikmalaya.

Anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya Murjani turut menghadiri kegiatan ini. Dia berharap melalui kegiatan FGD tersebut, ke depan BI dan para tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan pondok pesantren dan pemerintah daerah terus bersinergi memperluas sosialisasi dan edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah ini kepada seluruh lapisan masyarakat di Priangan Timur.

Dia sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dan sangat mendukung penggunaan rupiah sebagai alat transaksi pembayaran yang sah di wilayah NKRI. Termasuk melibatkan tokoh masyarakat dan pemuka agama.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Darjana mengatakan, tujuan dilaksanakannya FGD ini adalah untuk memberikan awareness atau kewaspadaan dan pemahaman kepada peserta FGD tentang peran rupiah sebagai identitas dan simbol kedaulatan bangsa serta fungsi rupiah secara luas dalam perekonomian. ”Sehingga fokus utama edukasi rupiah adalah mengajak masyarakat untuk bangga dan paham tentang rupiah,” katanya.

Menurutnya, Undang-Undang Mata Uang No 7 tahun 2011 tentang mata uang menegaskan kedudukan rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah dalam perekonomian nasional. Lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan dari NKRI merupakan catatan sejarah penting yang menjadi dasar proses penegakan rupiah di wilayah Indonesia.

”Minimnya transaksi dan aktivitas ekonomi yang menggunakan rupiah di Sipadan dan Ligitan menjadi salah satu pertimbangan dunia internasional atas lepasnya kedua pulau tersebut,” ujarnya.

Dalam menyosialisasikan Cinta, Bangga, Paham Rupiah, para pemuka agama dan tokoh masyarakat memainkan kedudukan dan peranan strategis, sebagai salah satu sumber informasi dan narasumber masyarakat dalam menghadapi atau menyelesaikan permasalahan.

Untuk itu, salah satu sasaran dalam kegiatan sosialisasi edukasi rupiah adalah para pemuka agama, yang diharapkan dapat memberikan multiplier effect diseminasi lebih cepat. “Tidak hanya kepada santri, tetapi juga masyarakat sekitarnya” ujarnya. (rls/na)
Tags :
Kategori :

Terkait