Sebagian besar utang berasal dari pembiayaan finansial. Untuk AC Milan, seluruhnya bersumber dari anjak piutang dan utang kepada klub sepak bola, dengan total mencapai 765 juta euro.
Namun, jika dibandingkan dengan 2023, beberapa klub mencatat penurunan utang, termasuk:
Juventus: turun 19%
Fiorentina: turun 3%
Inter Milan: turun 9%
Napoli: turun 8%
Lazio dan Roma: masing-masing turun 7%
Namun, beberapa klub justru mencatat kenaikan utang:
Atalanta: naik 63%
AC Milan: naik 29%
Bologna: naik sedikit
Jika dibandingkan dengan tahun 2023, utang kotor klub-klub Serie A mengalami penurunan 4,6%, dari 3,4 miliar euro pada 30 Juni 2023 menjadi 3,25 miliar euro pada 30 Juni 2024.
Secara keseluruhan, posisi keuangan bersih klub-klub top membaik, dari -684 juta euro menjadi -558 juta euro, didukung oleh penurunan utang finansial sebesar 9% dan peningkatan likuiditas dari 513 juta euro menjadi 527 juta euro.
Posisi keuangan bersih mengacu pada selisih antara total utang finansial (misalnya pinjaman atau kewajiban keuangan lainnya) dan aset likuid (misalnya kas atau aset yang dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai).
Dalam konteks ini, jika suatu klub memiliki posisi keuangan bersih negatif, itu berarti mereka memiliki lebih banyak utang dibandingkan dengan aset likuid yang dimiliki.
Sebaliknya, posisi keuangan bersih positif menunjukkan bahwa klub tersebut memiliki lebih banyak aset likuid daripada utang.