RADAR TASIK.COM – Pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, mengancam akan memainkan pemain dari Milan Primavera atau Milan Futuro usai kapten tim, Davide Calabria, menolak bersalaman dengannya dalam laga melawan Red Star Belgrade.
Milan berhasil meraih kemenangan penting 2-1 atas Red Star di San Siro dalam laga keenam fase grup Liga Champions.
Kemenangan ini membuka jalan Rossoneri finis di delapan besar klasemen untuk memastikan mereka lolos ke babak 16 besar tanpa harus melalui babak play-off.
Namun, kemenangan tersebut dibayangi oleh performa tim yang dinilai tidak konsisten, terutama di babak kedua.
Fonseca mengibaratkan permainan timnya seperti "roller coaster" dan melihat mereka tidak memberikan segalanya untuk meraih kemenangan.
Situasi internal tim pun memanas, terutama terkait Davide Calabria. Sang kapten, yang kontraknya akan habis musim ini, mendapat ejekan dari fans saat menggantikan Emerson Royal.
Calabria terlihat kesal tidak dijadikan starter dan bahkan menghindari Fonseca ketika sang pelatih mencoba menjabat tangannya setelah pergantian pemain.
Fonseca mengejarnya hingga ke tepi lapangan, tetapi Calabria tetap tidak memberikan respons. Sang pelatih hanya mampu menepuk pundaknya, tanpa mendapat reaksi apa pun.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Fonseca mengungkapkan kekecewaannya namun menolak menyebut pemain Milan yang tidak memberikan segalanya di lapangan.
"Saya tidak ingin menyebut nama, tetapi saya sedih karena tidak melihat apa yang saya inginkan dari tim ini," ungkap Fonseca.
Ia menegaskan bahwa dirinya selalu memberikan yang terbaik untuk Milan dan siap menggantikan pemain utama dengan pemain muda jika tidak ada perubahan sikap.
"Jika saya perlu mendatangkan pemain dari Primavera atau Milan Futuro, saya akan melakukannya tanpa ragu," tegasnya.
Sementara itu, pelatih Red Star Belgrade, Vladan Milojevic, meluapkan kemarahannya kepada wasit atas pengesahan gol kemenangan Tammy Abraham.
Milojevic menilai bek Milan, Matteo Gabbia, melakukan pelanggaran terhadap pemain Red Star, namun wasit Gil Manzano tetap mengesahkan gol tersebut setelah pemeriksaan VAR.
"Ini adalah aib. Di Liga Champions, Anda tidak bisa mengabaikan pelanggaran seperti itu," kecam Milojevic.