Namun, Shinta Salsabila dari Bulungan menjadi sosok penentu di akhir laga.
Dalam momen terakhir pertandingan, Shinta mencoba melakukan tembakan tripoin, tetapi upayanya digagalkan oleh Raden Imeldy dari Jubilee melalui block yang berujung pada keputusan wasit melakukan official video review.
Sesuai aturan FIBA Rules 2022, wasit menggunakan video review untuk memastikan apakah upaya block dari Raden Imeldy terhadap Shinta merupakan foul.
Setelah peninjauan, wasit memutuskan memberikan tiga free throw untuk Shinta, membuat suasana semakin tegang.
Dengan ketenangan luar biasa di bawah tekanan, Shinta berhasil memasukkan dua dari tiga tembakan.
Torehan ini membawa Bulungan unggul 38-37, memastikan kemenangan mereka sekaligus mempertahankan gelar juara.
“Jujur, deg-degan banget. Dari awal kami ke-pressure, tapi aku nggak mau nyerah begitu saja. Perjuangan sampai di sini tuh nggak gampang,” ujar Shinta penuh emosional usai laga.
Komentar Pelatih SMAN 70 Jakarta
Pelatih SMAN 70 Jakarta Bulungan, Paul Mario, mengakui bahwa Jubilee tampil dua kali lebih siap dibanding musim sebelumnya. Namun, kemenangan ini menjadi bukti kekuatan mental para pemainnya di bawah tekanan.
“Pertandingan ini benar-benar kami cari, karena dari sini kami belajar banyak tentang bagaimana menghadapi situasi-situasi sulit di laga lainnya nanti,” ucap Mario.
Kemenangan ini bukan hanya memperpanjang dominasi Bulungan di DBL Jakarta, tetapi juga menjadi bukti ketangguhan mereka dalam menghadapi tekanan besar.
Sementara Jubilee harus kembali puas sebagai runner-up, perjuangan keras mereka telah menambah warna dalam rivalitas klasik ini.
Indonesia Arena menjadi saksi drama menegangkan yang akan selalu dikenang dalam sejarah DBL Jakarta.
Dengan gelar juara ini, SMAN 70 Jakarta Bulungan sekali lagi membuktikan bahwa mereka adalah tim yang layak untuk terus disebut sebagai ratu basket Jakarta.