RADAR TASIK.COM – Giovanni Carnevali, CEO Sassuolo, menyatakan tekad timnya untuk mengalahkan AC Milan di San Siro jelang laga babak 16 besar Coppa Italia.
Pada Rabu, 5 Desember 2024 pukul 03.00 WIB dini hari, Sassuolo akan menghadapi tantangan berat untuk lolos ke babak perempat final Coppa Italia karena harus melawan tim kuat AC Milan.
Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Carnevali pertama mengungkapkan bahwa momen terdegradasinya Sassuolo dari Serie A pada 19 Mei lalu menjadi titik balik bagi klub.
“Kami terdegradasi pada 19 Mei sekitar pukul 14.30. Pada sore harinya, saya menelepon Fabio Grosso, dan keesokan harinya, setelah berbicara dengannya serta dengan direktur olahraga baru, Francesco Palmieri, kami memulai kembali dengan satu tujuan: kembali ke Serie A,” kata Carnevali dikutip dari Tuttomercatoweb.
Saat ini, Sassuolo memimpin di klasemen Serie B. Namun, Carnevali menegaskan bahwa performa tim yang baik lebih penting daripada sekadar posisi puncak.
Mengenai laga melawan AC Milan, ia menyatakan timnya akan menjalani pertandingan dengan serius.
“Di San Siro, kami akan memainkan laga yang serius karena Coppa Italia memiliki nilai tersendiri, dan kami ingin menang," tegasnya.
"Selain itu, menyenangkan memiliki kesempatan menghadapi klub besar seperti Milan dan bermain di stadion yang begitu bergengsi,” tambahnya.
Carnevali juga membantah rumor yang mengaitkannya dengan AS Roma setelah mundurnya Lina Souloukou.
“Itu tidak benar. Saya membaca dan mendengar rumor tertentu, dan tentu saja, ketertarikan seperti itu menyenangkan. Namun, saya tidak terbiasa memikirkan hal-hal yang tidak ada. Jika saya benar-benar dihubungi, saya akan mempertimbangkannya,” jelasnya.
Ia kemudian menyoroti pentingnya lingkungan kerja yang mendukung, sambil memuji Sassuolo sebagai klub besar dengan kepemilikan yang solid.
“Anda tahu, bagi saya, Sassuolo adalah klub besar, terutama karena memiliki pemilik yang hebat. Siapa pun pasti memiliki ambisi untuk menjadi bagian dari salah satu klub paling penting," tuturnya.
"Namun, bagi saya, yang lebih penting bukanlah di mana Anda bekerja, tetapi bagaimana Anda bekerja. Maksudnya, bagaimana pemilik klub memandang peran Anda dan memberikan kebebasan kepada Anda untuk menjalankannya,” pungkasnya.