RADAR TASIK.COM - Claudio Ranieri menegaskan bahwa AS Roma tidak boleh meratapi diri sendiri setelah timnya ditumbangkan Napoli 1-0 melalui gol sang mantan, Romelu Lukaku.
Debut Ranieri sebagai pelatih AS Roma untuk ketiga kalinya tidak berjalan mulus. Timnya kesulitan mengimbangi permainan Napoli di bawah asuhan Antonio Conte.
Walalupun sempat berhasil menahan gempuran Napoli di babak pertama, namun Roma akhirnya harus menerima kenyataan pahit melihat Lukaku membobol gawang mereka pada babak kedua.
Dalam wawancara dengan Sky Sport, Ranieri menyebut bahwa timnya masih memiliki banyak kelemahan. Namun, secara keseluruhan ia tetap puas dengan usaha para pemainnya.
"Jika kita melihat ke belakang, kita memiliki beberapa masalah, dan itulah alasan saya dipanggil. Kami bermain melawan tim yang bersaing untuk kejuaraan," kata Ranieri dikutip dari Calciomercato.
"Saya puas dengan anak-anak saya. Ada keinginan dan determinasi untuk mengambil jalan yang benar. Masih banyak yang harus dikerjakan, tetapi saya puas," lanjutnya.
Meski demikian, Ranieri menyoroti kinerja lini pertahanan AS Roma, yang kerap membiarkan Lukaku bebas bergerak.
"Di babak kedua, kami lebih banyak menguasai bola, tetapi kami melihat bahwa dalam beberapa kesempatan Lukaku berada sendirian di tengah, atau kadang-kadang hanya dijaga oleh dua pemain kami," ujarnya.
"Saya mencoba menemukan keseimbangan di lini belakang untuk mengalirkan bola dan kemudian menyerang kembali," tambahnya.
Ia juga menjelaskan alasannya memainkan Paulo Dybala di menit-menit akhir dan berharap pemain Argentina ini siap bermain sejak awal saat menghadapi Tottenham.
"Saya mengambil risiko memainkannya karena hanya tersisa 10 menit. Dybala adalah pemain yang bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa kapan saja. Saya memasukannya karena dia merasa baik-baik saja dan tidak merasakan sakit," jelas Ranieri.
"Dalam seminggu ini dia seharusnya bisa pulih lebih baik, dan kita akan lihat nanti apakah dia bisa bermain melawan Tottenham," imbuhnya.
Terakhir, Ranieri memberikan dukungan kepada Lorenzo Pellegrini dan Bryan Cristante, serta menegaskan pentingnya fokus bekerja keras ketimbang meratapi kekalahan dari Napoli.
"Mereka (Pellegrini dan Cristante) harus memiliki kepribadian yang tepat. Mereka harus terlebih dahulu membantu diri mereka sendiri, lalu membantu orang lain. Saya mencoba memberikan mereka ketenangan dan kegembiraan untuk bermain," tuturnya.
"Di babak pertama, Napoli lebih banyak menguasai bola, sementara di babak kedua kami yang lebih dominan. Saya harus bekerja keras, dan mereka tahu itu. Kami tidak boleh meratapi diri sendiri," pungkas Ranieri.